Laba Pertamina vs Petronas Malaysia Bagai Bumi dengan Langit, Erick Thohir Tak Mau Dibanding-bandingkan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara perihal pembandingan antara National Oil Company (NOC) Indonesia dengan NOC Malaysia yakni PT Pertamina (Persero) dengan Petronas.
Pertamina dibandingkan dengan Petronas pasca perusahaan migas asal Malaysia itu menghasilkan laba yang jauh lebih besar ketimbang dengan Pertamina. Apalagi dibandingkan soal penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Petronas yang lebih murah ketimbang Pertamina.
"Laba Pertamina tidak bisa dibandingkan Petronas. Kenapa? karena Petronas masih memproduksi (sendiri), sementara kita mengimpor," terang Erick Thohir, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Rabu (3/8/2022).
Seperti yang tercatat dalam laporan keuangan Pertamina pada yang dikeluarkan pada Juni 2022 ini, Pertamina mencatatkan keuntungan bersih US$ 2,05 miliar atau sekitar Rp 29,3 triliunan. Sementara Petronas di semester I-2022 ini mencatatkan keuntungan RM 48,6 miliar atau jika dikonversi ke mata uang Indonesia, jumlahnya setara dengan Rp 161,78 triliun.
Erick Thohir juga mengatakan bahwa saat ini harga BBM yang dijual oleh Pertamina seperti Pertamax masih di bawah harga BBM kelas yang sama RON 92 milik kompetitor atau badan usaha swasta di Indonesia.
Apalagi harga Pertalite yang merupakan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) itu jauh di bawah harga pasaran yakni Rp 7.650 per liter.
"Sudah berapa bulan harga Pertamax berbeda? dan Pertalite juga harga di bawah pasaran. Ini bukti negara hadir," ungkap Erick.
Dengan tidak menaikkan harga BBM kedua jenis itu, Menteri Erick memastikan bahwa cash flow Pertamina terjaga. "Jadi Pertamina bukan rugi, hanya cash flow belum diganti. Ketika diganti artinya cash flow Pertamina membaik," tandas Erick. (*)