91 Perusahaan Berminat Jadi Distributor Minyak Goreng Curah Rakyat
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, dalam tiga bulan berturut-turut ini, harga minyak goreng mengalami penurunan.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, melorotnya harga komoditas pangan itu menjadi kontributor yang menahan laju inflasi pada Juli 2022.
“Ini mengindikasikan upaya pemerintah dalam menjaga harga minyak goreng sudah membuahkan hasil, berdampak deflasi tiga bulan beruntun,” tutur Margo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2022.
BPS mencatat penurunan harga minyak goreng memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,07 persen pada Juli. Meski demikian secara year on year, minyak goreng masih berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,29 persen.
Harga minyak goreng curah secara nasional, menurut data Kementerian Perdagangan, telah mendekati harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu. Setelah melejit dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak goreng kini Rp 14.400 per liter.
Melorotnya harga minyak goreng curah diikuti dengan perbaikan harga komoditas pangan yang lain. Informasi itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat memantau harga bahan pokok dan ketersediaan pasokannya di Pasar Kasih Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Bapok (bahan pokok) secara umum cukup stabil,” kata Zulkifli melalui keterangan tertulis, Sabtu, 30 Juli 2022.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengungkapkan penurunan harga didorong oleh banyaknya perusahaan yang mulai memproduksi merek MinyaKita. MinyaKita adalah program pemerintah untuk menyediakan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga murah.
Menurut Zulkifli, ada 91 perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan merek MinyaKita dari Kemendag. Jumlah entitas itu akan terus bertambah. Zulkifli mengklaim animo perusahaan terhadap pelaksanaan program ini cukup baik.
Dia pun optimistis program MinyaKita akan meningkatkan jangkauan Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR). Selain itu, program tersebut diyakini bisa memperkuat mitra pengecer Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE) di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan pantauan harian Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga minyak goreng curah secara nasional rata-rata turun 8,86 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu. Rata-rata harga minyak goreng curah di Sumatra dan Kalimantan, misalnya, Rp 14 ribu per liter. Sedangkan Pulau Jawa dan Bali Rp 12.979 per liter.
Di provinsi lain, harga minyak goreng menunjukkan tren penurunan pula dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Sulawesi Rp 14.919 per liter, Nusa Tenggara Rp 16.125 per liter, serta Maluku dan Papua Rp 18.940 per liter. Zulkifli mengakui harga minyak goreng curah di wilayah selain Pulau Jawa-Bali dan Sumatra masih belum sesuai dengan HET.
Dia menuturkan Kementerian Perdagangan akan memantau secara intensif harga minyak goreng di luar Jawa-Bali yang masih tinggi. Kementerian pun bakal memastikan kebijakan penyeragaman harga minyak di seluruh Indonesia terlaksana.
“Karena hal itu menggambarkan tantangan logistik dalam pendistribusian MGCR,” kata dia. Dalam kurun waktu sebulan, Zulkufli berharap program MGCR sudah menjangkau wilayah Indonesia Timur. Dengan demikian, HET minyak goreng curah di seluruh Indonesia dapat segera tercapai. (R-03)