Tim Dokter yang Autopsi Brigadir J Diperiksa Komnas HAM
SABANGMERAUKE NEWS, Jambi - Komnas HAM akan menggali keterangan dari dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J pada hari ini, Senin (25/7/2022).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan itu perlu dilakukan dalam rangka menggali informasi ihwal penyebab kematian Brigadir J.
"Kami akan menggali keterangan atau mendalami keterangan dan lain sebagainya kepada dokter yang melakukan autopsi," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, Minggu (24/7/2022).
Selain meminta keterangan dokter forensik, Komnas HAM juga sedang mendalami yang belum bisa disampaikan kepada publik. Hal itu akan menjadi bekal Komnas HAM untuk memintai keterangan pihak lain yang sebelumnya telah diperiksa kepolisian.
Anam meminta dukungan dari semua pihak dalam mencari informasi agar kasus kematian Brigadir J menjadi terang benderang.
"Dukung Komnas HAM menjejaki fakta-fakta yang ada, baik itu foto, video, dan lain sebagainya," ujarnya.
Menurut versi Polri, Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta pada 8 Juli lalu. Polisi menyebut baku tembak terjadi usai Brigadir J diduga melakukan pelecehan seksual terhadap istri dari Ferdy.
Namun, pihak keluarga Brigadir J tak puas dengan penjelasan Polri soal baku tembak. Pihak keluarga merasa curiga karena ada luka sayatan dan jari tangan putus.
Lewat kuasa hukumnya, keluarga Brigadir J lantas melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri. Sejauh ini, kuasa hukum Brigadir J juga mengklaim sudah menemukan rekaman elektronik sebelum Brigadir J meninggal dunia.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan rekaman elektronik itu menyibak percakapan sejak Juni 2022. Dia menyebut Brigadir J diancam dibunuh sejak Juni 2022.
"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin di Jambi, Sabtu (23/7/2022).
Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo belum mau memastikan dugaan pembunuhan berencana dibalik kematian Brigadir J. Dia mengatakan rekaman elektronik sedang diteliti oleh tim laboratorium forensik (labfor).
"Ya, labfor memeriksa CCTV dan HP agar semua dapat dibuktikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation)," kata Dedi, Minggu (24/7/2022). (*)