Pilot Citilink yang Meninggal dalam Penerbangan Lulusan Selandia Baru, 28 Tahun Terbangkan Pesawat
SABANGMERAUKE NEWS, Surabaya - Pesawat Citilink Indonesia dengan nomor penerbangan QG 307 rute Surabaya - Makassar yang terbang pada Kamis, 21 Juli 2022 terpaksa harus kembali ke Bandara Juanda, Surabaya setelah lepas landas selama 15 menit. Sebab, Capt pilot Citilink ini, Boy Awalia mengalami sakit ketika berada di udara. Akhirnya, pesawat ini putar balik dan mendarat darurat di Bandara Juanda.
Setibanya di bandara, Capt pilot Citilink, Boy Awalia dinyatakan meninggal dunia. Meskipun sempat mendapatkan pertolongan medis, tetapi nyawa kapten pilot ini tetap tidak tertolong. Kendati demikian, penumpang yang berjumlah 171 ini selamat ketika ketika pesawat melakukan RTB (return to base).
Menurut Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai, meninggalnya Capt Boy Awalia dinyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan pihak rumah sakit. “Setelah kurang lebih 15 menit lepas landas, penerbangan tersebut kembali mendarat di Surabaya karena pilot kami mengalami darurat kesehatan. Pesawat tersebut telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB (waktu Indonesia Barat) di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan baik dan selamat," ujar Dewa pada Kamis, 21 Juli 2022.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah Capt Boy Awalia langsung diterbangkan ke Jakarta untuk disemayamkan di rumah duka. Menurut Dewa, tindakan ini dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Prosedur tersebut tertera dalam laman https://jdih.dephub.go.id/.
Capt Pilot Citilink, Boy Awalia
Pilot Citilink yang memiliki nama lengkap Boy Awalia Asnil ini lahir pada 1974. Ia meninggal pada usia 48 tahun pada Kamis pagi, 21 Juli 2022. Kepergian Boy Awalia untuk selamanya, meninggalkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Boy dikenal sebagai sosok yang sayang dengan keluarganya. Setiap akhir pekan, ia selalu membagikan kebersamaan dengan anak dan istri melalui sosial medianya.
Kini, Boy Awalia harus meninggalkan dua anaknya dan satu orang istri yang selalu setia berada di sampingnya.
Boy Awalia merupakan salah seorang pilot yang memiliki dedikasi tinggi sejak pertama kali memulai karier dalam dunia pernebangan. Pilot Citilink ini merintis karier sejak 1994, dan telah melakukan penerbangan selama 28 tahun. Angka ini terbilang cukup lama untuk seorang pilot sehingga kemampuan penerbangan Boy Awalia sudah tidak diragukan lagi karena memiliki jam terbang tinggi.
Boy Awalia merupakan lulusan dari Ardmore Flying School of New Zealand (Selandia Baru). Sebelum berlabuh untuk terakhir kalinya di Citilink Indonesia, Capt Boy Awalia pernah berkarier di beberapa maskapai ternama, seperti Sriwijaya Air pada Oktober 2008-Mei 2009, AirAsia pada 2009-2010, Lion Air pada 2010-2016. Dan, pada 2017-2022, ia menerbangkan pesawat untuk maskapai Citilink.
Selain itu, pilot Citilink ini juga pernah bekerja untuk maskapai Malaysia Airlines, tepatnya pada Oktober 2005 sampai Oktober 2008 sebagai Senior First Officer (SFO). Mengutip laman flighjournal, seorang SFO adalah komandan kedua pesawat setelah kapten dan duduk di kursi sebelah kanan. Seorang perwira pertama senior ini cenderung memiliki kurang lebih 1.500 jam terbang, tetapi ini beragam dari satu maskapai ke maskapai lainnya.
Jenazah pilot Citilink Boy Awalia ini telah dikebumikan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada Kamis malam, 21 Juli 2022, tepatnya sekitar pukul 20.30. Pemakaman ini dilakukan, setelah melaksanakan salat jenazah bersama di masjid yang dekat dari rumah duka di Duren Sawit, Jakarta Timur. Pemakaman Boy Awalia ini dihadiri oleh keluarga dan kerabat dan sahabat sang pilot yang disertai duka mendalam. (*)