Geger Skandal 'Jalur Atas' Penerimaan Siswa Baru SMA Negeri di Pekanbaru, Jumlahnya Disebut Capai 2 Ribu Orang
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022 di sekolah lanjutan tingkat atas (SMA/ SMK) Negeri di Pekanbaru dihebohkan dugaan skandal 'jalur atas'. Diduga, sebanyak 2 ribu siswa diterima tanpa melalui prosedur seleksi secara online yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Kabar heboh ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho usai bertemu dengan sejumlah kepala sekolah SLTA Negeri di Pekanbaru, Jumat (23/7/2022) kemarin. Agung menyebut ada sekitar 2 ribu siswa direkrut tidak dengan jalur resmi melalui seleksi pendaftaran online yang ditetapkan Pemprov Riau.
"Modusnya, kuota yang dibuka lewat PPDB secara online di bawah jumlah standar yaitu 36 kursi. Nah kekurangan kursi itu yang jadi celah untuk memasukkan siswa baru di luar juknis PPDB. Kemudian ada juga sekolah yang diinstruksikan membuka rombongan belajar (rombel) baru," kata Agung Nugroho kepada media.
Agung menyebut, instruksi dari Dinas Pendidikan Riau ditujukan kepada jajaran kepala sekolah SMA dan SMK Negeri di Pekanbaru. Alasan Dinas Pendidikan Riau meminta penambahan siswa ini dikarenakan ada titipan 750 orang siswa dari DPRD Riau. Padahal, kata Agung, usulan yang dikirimkan ke sekolah mayoritas berasal dari Dinas Pendidikan Riau.
Politisi Partai Demokrat ini menyatakan bahwa jumlah siswa titipan hampir sekitar 2.000 siswa. Akibatnya, banyak kepala sekolah mengeluh. Protes dari orangtua wali calon siswa yang anaknya tidak diterima pun marak terjadi.
"Banyak warga maupun wali calon murid mendatangi sekolah. Mereka ada yang sampai memukul meja dan segala bentuk intimidasi lainnya. Kasihan kita, kepsek ini sepakat untuk konsisten dengan hasil PPDB. Menurut mereka, sistem PPDB ini sudah cukup memuaskan pihak sekolah," papar Agung yang terpilih dari dapil Kota Pekanbaru di DPRD Riau.
SabangMerauke News juga mendapat informasi keganjilan dalam proses penerimaan siswa di SMA 4 Pekanbaru di Jalan Adi Sucipto. Salah seorang wali murid menyatakan, meski penerimaan siswa secara online sudah ditutup, namun belakangan muncul nama-nama baru siswa yang tidak mendaftar secara PPDB online, tapi justru diterima di sekolah tersebut.
"Katanya, itu siswa rekomendasi dari Dinas Pendidikan Riau. Kan aneh sekali, pendaftaran sudah ditutup, hasilnya sudah diumumkan, tiba-tiba kok muncul daftar siswa baru tambahan dari Disdik Riau. Kata pihak sekolah begitu. Makanya kami protes," kata orangtua calon siswa tersebut, Sabtu (23/7/2022).
Sang orangtua menyebut jumlah siswa yang katanya disetor dari Disdik Riau lebih seratus orang.
"Ini kok pakai jalur atas. Anak kita yang mendaftar secara prosedur secara online tak diterima. Kok mereka lewat jalur titipan yang lulus. Ini gak adil. Kami protes keras," tegasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, M Job Kurniawan sejak kemarin tak bisa dikonfirmasi oleh wartawan.
Setali tiga uang, Gubernur Riau, Syamsuar juga belum memberikan respon atas pesan konfirmasi yang dilayangkan SabangMerauke News sejak kemarin, meski tanda baca pesan centang biru tertera di layar ponsel. (cr4)