Kerahkan Dokter Terbaik TNI Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Jenderal Andika: Jangan Ada Intervensi!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara usai pengacara keluarga menyatakan autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J akan melibatkan dokter forensik dari rumah sakit tiga matra TNI.
Jenderal Andika mengaku siap untuk membantu dan mengawasi objektifitas autopsi ulang terhadap Brigadir J.
Pelibatan tiga matra TNI dalam proses autopsi ulang Brigadir J awalnya disampaikan oleh kuasa hukum pihak keluarga, Kamaruddin Simanjuntak. Dia mengatakan tim independen akan melibatkan dokter forensik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) hingga Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSAL).
"Telah dibicarakan tadi dalam gelar bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU, dan RSCM, dan salah satu RS swasta nasional. Termasuk yang diajukan polisi, misalnya dari mana gitu," kata Kamaruddin Simanjuntak, di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun menyatakan pihaknya siap membantu autopsi jenazah Brigadir J. Dia menyatakan siap mengawasi objektifitas proses autopsi tersebut demi kemanusiaan.
"Saya pasti siap, ini kan kemanusiaan. Apa saja. Tetapi memang saya ingin memastikan detailnya, supaya apa? Supaya saya sendiri bisa mengawasi, mengawasi objektivitas itu kan tidak mudah di lapangan," kata Andika kepada wartawan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).
Andika menyebut rumah sakit yang bakal dilibatkan dalam proses autopsi ulang jenazah Brigadir J bakal dipastikan. Tim dokter yang ditunjuk pun bakal dipilih berdasarkan senioritas agar hasilnya maksimal.
"Sehingga saya harus pasti rumah sakit mana, tim dokternya pun kita pilih yang senior sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun, misalnya, sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal," kata Andika.
Andika ingin autopsi ulang yang melibatkan TNI nantinya terkendali dalam artian tidak ada intervensi.
"Dan yang lebih penting memang terkendali. Terkendali dalam arti tidak ada intervensi sedikitpun sehingga mereka bisa memberikan opini yang benar-benar objektif," kata dia.
RS TNI yang bakal dilibatkan yakni RSPAD Gatot Soebroto, RS Pusat AU Dr Esnawan Antariksa, dan RSAL Dr Mintohardjo. Ketiga pihak menyatakan masih menunggu arahan Panglima TNI. (*)