PDI Perjuangan Larang Kader Kampanye ke Luar Kota Tanpa Penugasan, Ditujukan ke Ganjar?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP tak pernah melarang kader untuk melakukan kampanye. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bahkan menginstruksikan agar seluruh kader melakukan soft campaign.
"Kita tidak melarang tetapi soft campaign itu untuk kepentingan partai bukan untuk pencitraan orang per orang," katanya, Kamis (22/7/202).
Namun, katanya, PDIP hanya melarang setiap kader kampanye untuk perorangan, apalagi sampai keluar kota. Hal ini juga terkait isu PDIP melarang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo keluar kota terkait Pilpres 2024.
Hasto mengaku pihaknya pernah memberikan kritik kepada salah satu kader partainya yang menjadi kepala daerah karena kerap melakukan kunjungan ke Jakarta. Teguran disampaikan secara tertulis. Sebab menurut dia, setiap kepala daerah harus fokus membangun daerahnya.
"Kami pernah kritik kepala daerah yang lebih sering ke Jakarta dengan memberi teguran tertulis. Karena tugas utama kepala daerah membangun kemajuan daerahnya," ucap Hasto kepada wartawan.
Sementara itu, terkait kunjungan ke luar daerah, Hasto menyebut setiap kader sesuai dengan penugasan atau undangan. Menurutnya, partai telah mengatur komunikasi sesama kader PDIP di setiap daerah.
"Kalau kader partai bertemu dengan struktur partai, kan, melalui penugasan atau surat undangan," kata dia.
Kendati demikian ia membantah bahwa pihaknya telah melarang salah satu kadernya, Ganjar Pranowo untuk berkampanye keluar daerah Jawa Tengah.
Pernyataan itu disampaikan Hasto sekaligus membantah kabar pertemuannya dengan Ganjar usai Rakernas relawan Jokowi, Projo, akhir Mei lalu. Dalam pertemuan yang ikut dihadiri Ketua Fraksi PDIP di DPR, Urut Adianto itu, Hasto konon meminta Ganjar tak keluar kandang.
"Tidak, saya sudah bilang pertemuannya tidak ada. Pertemuan yang ada hanya di sekolah partai, itu yang terjadi," kata dia
Hasto mengatakan pertemuan antara dirinya dengan Ganjar usai Rakernas Projo hanya terjadi di Sekolah Partai. Itu pun terjadi sebulan kemudian atau bersamaan. (R-04).