Begal Besi yang Bikin Tower PLN Roboh Jual Hasil Curian Rp 260 Ribu: Bagansiapiapi Padam Total 10 Jam, PLN Rugi Rp 2 Miliar
SABANGMERAUKE NEWS, Dumai - Satreskrim Polres Dumai berhasil mengamankan dua tersangka kasus pencurian besi tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV section Dumai-Bagansiapiapi milik PLN. Kasus pencurian besi tower PLN tersebut terungkap, setelah pihak kepolisian Polres Dumai melakukan penyelidikan, kemudian menemukan kedua tersangkanya.
"Kedua tersangka nekat mencuri menggunakan gergaji. Dijual ke penadah sebanyak 87 kg dengan harga Rp 3 ribu per kilogram,” kata Kapolres Dumai, AKBP Nurhadi Ismanto.
Dengan demikian, jika dihitung nilai hasil penjualan besi curian tersebut hanya sebesar Rp 261 ribu. Padahal, dampak ambruknya tower karena besinya dicuri telah membuat PLN kelabakan dan menurunkan ratusan personil. Pasokan listrik ke Bagansiapiapi pun padam total selama 10 jam.
AKBP Nurhadi menjelaskan, aksi pencurian besi penyangga tower SUTT 150 KV sangat membahayakan. Selain bisa membahayakan diri sendiri, bisa juga merugikan masyarakat sekitar. Pasalnya, listrik yang dialirkan ini untuk menyuplai kebutuhan listrik ke Kabupaten Rokan Hilir dan sekitarnya.
"Tersangka akan kami tindak agar perbuatannya yang telah merugikan orang banyak tidak akan ditiru kembali," ujar AKBP Nurhadi, Kamis (21/7/2022).
PLN Rugi Rp 2 Miliar
Sementara itu, Manager PLN UP3 Dumai, Hendra Manurung mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Polres Dumai atas keberhasilannya meringkus pencuri tower.
"Kami akan terus bersinergi dengan kepolisian dalam mengamankan objek vital negara," ujar Hendra.
Hendra menjelaskan, aksi pencurian besi tersebut menyebabkan robohnya tower 41 SUTT 150 KV section Dumai-Bagansiapiapi. Kondisi ini menyebabkan 44.546 pelanggan Kabupaten Rokan Hilir mengalami pemadaman. Adapun total kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 2 miliar.
Hendra menambahkan saat ini 100 persen penyaluran energi listrik ke pelanggan kembali normal. Hal ini berkat kerja cepat tim PLN mendirikan tower darurat, sebagai pengganti Tower 41 SUTT 150 kV Dumai-Bagan Siapiapi yang roboh.
"Tower darurat yang dipasang bisa difungsikan untuk mengalirkan listrik ke sub sistem kelistrikan Provinsi Riau," kata Hendra.
Menurut Hendra, dengan selesainya pembangunan tower darurat ini, maka pasokan listrik dari Sistem Interkoneksi Sumatera ke Sub Sistem Provinsi Riau kembali normal. Tidak ada lagi kekurangan daya di Kabupaten Rokan Hilir.
"Puji syukur, di tengah hutan sawit, kami berhasil menyelesaikan pengerjaan tower darurat ini dalam waktu 10 jam. Ini berarti 15 Megawatt (MW) pasokan listrik untuk warga Rokan Hilir bisa seluruhnya terpenuhi " tambah Hendra. (R-03)