NasDem Gerilya Politik Menuju 2024, PDI Perjuangan Ngaku Gak Suka Ganggu Rumah Tangga Partai Lain
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal DPP PDI-P menegaskan, PDI-P tidak suka mengganggu rumah tangga partai politik lain. Demikian juga soal manuver-manuver partai politik lain untuk koalisi pada Pemilu 2024. Sebagai contoh, PDI-P menyoroti Nasdem yang sudah melakukan kunjungan ke sejumlah partai politik, salah satunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kemudian juga dengan PKS yang kemudian Rakernas Nasdem itu kan majority-nya memberikan preferensi kepada Pak Anies sebagai calon presiden. Tentu saja PDI Perjuangan menghormati itu," kata Hasto dalam konferensi pers daring, Kamis (21/7/2022).
Hasto menyatakan hal tersebut ketika ditanya soal kans PDI-P melakukan kerja sama politik dengan Nasdem untuk Pemilu 2024. Sebab, PDI-P dan Nasdem sudah bekerja sama mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dua periode, yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019. Kini, melihat Nasdem yang sudah melakukan komunikasi politik salah satunya dengan PKS, PDI-P tetap menghormatinya. Bahkan, PDI-P yakin, pertemuan Nasdem dengan partai politik itu akan berujung kerja sama politik.
"Menghormati langkah-langkah organisatoris melalui langkah Rakernas, termasuk pertemuan silaturahim antar ketua umum partai politik yang di dalam berbagai rilis yang disampaikan itu kan sudah mengarah pada bentuk kerja sama partai politik," kata dia.
Enggan ikut manuver-manuver politik partai lain, Hasto menyatakan bahwa prioritas PDI-P saat ini adalah turun ke bawah bersama rakyat. Menurut dia, hal ini merupakan kepentingan bangsa dan negara yang harus didahulukan. Adapun Nasdem sudah melakukan pertemuan dengan elite PKS dan juga Demokrat.
Isu ketiga partai ini akan berkoalisi pun kemudian menguat. Ketiga partai ini juga disinyalir mengusung Anies Baswedan dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, wacana duet Anies-AHY paling memungkinkan diusung Nasdem, Demokrat dan PKS. Duet itu, bisa membuat ketiga parpol tersebut berkoalisi.
"Paling mungkin (mengusung Anies-AHY) adalah Demokrat, Nasdem dan PKS," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022). Dedi mengungkapkan, duet Anies-AHY bahkan berpotensi membuat parpol lain bergabung dengan koalisi tiga parpol itu. (R-03)