Bocah Pengamen Badut Disekolahkan Anggota Polantas Inhu, Cita-citanya Mau Jadi Dokter
SABANGMERAUKE NEWS, Indragiri Hulu - Gadis mungil berusia 11 tahun itu kenakan kostum badutnya. Ke sana ke mari bernyanyi demi untuk mengganjal perut. Usianya masih sangat belia, namun kenyataan hidup membuatnya tak berkutik. Ia dipaksa 'dewasa' sebelum waktunya.
Namanya Riska. Berkulit sawo matang. Kepada polisi lalu lintas Polsek Lirik Bripka Donni Malindo, Riska bercerita tentang cita-citanya menjadi seorang dokter. Sayangnya, impian itu hanya sebatas impian. Riska tak mengenyam bangku pendidikan. Bripka Donni sontak merasa kaget. Pasalnya, ia tak mengira masih ada anak yang tidak bersekolah.
"Ayah Riska bekerja jaga kebun, ibunya cari uang sampingan dengan membawa Riska menjadi pengamen badut. Penghasilan mereka sekitar Rp 500 ribu per bulan," kata Donni, Jumat (15/7/2022).
Donni menawarkan bantuan biaya untuk sekolah Riska, tentu saja disambut positif oleh sang ibunda. Riska juga sudah mulai masuk sekolah sejak Senin lalu. Donni sendiri yang mengantarkan langsung ke sekolah. Donni juga sempat berkoordinasi dengan pihak sekolah agar turut memperhatikan Riska.
"Kami titip ke gurunya. Sebelumnya, kami juga sudah koordinasi dengan para guru. Mengingat umur Riska sudah 11 tahun, tentu lebih besar dari anak-anak lainnya. Takutnya nanti diejek-ejek sama teman yang lain, jadi kami harap guru mengawasi muridnya," kata Donni.
Donni Belikan Perlengkapan Sekolah Riska
Sebelum masuk sekolah, Donni meluangkan waktunya membawa Riska ke toko perlengkapan sekolah. Ia membelikan Riska tas, sepatu, seragam, buku dan perlengkapan lainnya.
"Semua perlengkapan sekolah sudah kami belikan untuk Riska. Alhamdulillah Riska sangat senang bisa sekolah. Memang keinginan dia juga untuk sekolah. Mudah-mudahan cita-citanya jadi dokter terwujud di kemudian hari," sebut Donni. (cr4)