SMP Swasta Tunas Bangsa di PT Salim Ivomas Rohil Kecipratan Bantuan Pembangunan Sekolah Rp 4,7 Miliar
SABANGMERAUKE NEWS, Rokan Hilir - Kucuran bantuan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Tunas Bangsa yang berada dalam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) di Rokan Hilir dipergunjingkan. Elemen mahasiswa yang menyebut dirinya Aliansi Mahasiswa Rohil melaporkan kucuran dana negara dalam proyek tersebut ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau pada Selasa (12/7/2022) lalu.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diperoleh SabangMerauke News dari aliansi mahasiswa, kucuran bantuan untuk sekolah disebut sebesar Rp 5,4 miliar. Namun, setelah ditelusuri dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa (LKPP) sirup.lkpp.go.id, total pagu bantuan berjumlah Rp 4,7 miliar.
Adapun bantuan tersebut berupa pengerjaan proyek rehabilitasi sedang/ berat di SMP Swasta Tunas Bangsa dengan pagu anggaran Rp 2,28 miliar pada tahun 2021 lalu. Sementara, nilai harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 1,69 miliar yang kemudian ditetapkan dengan harga penawaran dan harga koreksi sebesar Rp 1,47 miliar.
Pada tahun anggaran 2022 ini, SMP Swasta Tunas Bangsa kembali mendapatkan bantuan berasal dari dana alokasi khusus (DAK) dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 2,5 miliar. Anggaran akan dipakai untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB).
Data tersebut dikutip dari laman sirup.lkpp.go.id. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum terpantau tayang di laman lpse.Rohilkab.go.id dan namun sistem pelaksanaannya tetapkan secara swakelola.
DPRD Nilai Kejanggalan
Berdasarkan lokasi berdirinya, SMP Swasta Tunas Bangsa berada di dalam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) di Rokan Hilir. Itu sebabnya, kalangan anggota DPRD Rohil menilai ada kejanggalan dengan bantuan tersebut.
“Saya dukung yang dilakukan mahasiswa. Supaya jelas apakah ini murni usulan dapodik atau ada permainan tim verifikasi,” kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir (Rohil), Hamzah, Rabu (13/7/2022) lalu.
Hamzah juga merasa janggal atas diberikannya dana bantuan kepada SMP Tunas Bangsa tersebut. Seharusnya, kata Hamzah, perusahaan kelapa sawit itu berkewajiban memberi dukungan pendidikan, bukan sebaliknya menerima bantuan.
"Ini sekolah di dalam perusahaan raksasa kelapa sawit. Seharusnya ini adalah kewajiban perusahaan, bukan pemerintah. Terkecuali sekolah itu pengelolaannya sudah dilepas ke masyarakat," kata Hamzah.
Ia juga meminta agar pemerintah sebaiknya lebih memprioritaskan bantuan dana untuk perbaikan sekolah negeri.
"Ini semua masih di bawah level manager perusahaan, kok dibantu sampai segitu besar? Kita belum lagi bahas CSR mereka di bidang pendidikan, malah mereka dapat asupan gizi pembangunan yang cukup besar," ujar Hamzah.
"Perlu juga kita pantau, kita croscek kebenarannya," pungkasnya.
Kadis Pendidikan Limpahkan ke Kabid
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rohil, M. Nurhidayat saat dikonfirmasi enggan memberi penjelasan soal kucuran bantuan ke SMP Tunas Bangsa tersebut. Nurhidayat justru mengarahkan SabangMerauke News agar menghubungi kepala bidang yang mengurusi hal itu.
"Dengan Kabid aja, biar pas jawabannya," kata Hurhidayat.
Sementara itu, Kepala SMP Tunas Bangsa, Karsinem yang dikonfirmasi melalui aplikasi pesan WhatsApp belum memberikan keterangan.
Manajemen PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) di Rokan Hilir belum dapat dikonfirmasi ikhwal bantuan untuk sekolah tersebut, termasuk hubungan antara sekolah dengan perusahaan saat ini. (R-02)