Ekonomi Lagi Terguncang, Ini Tips Agar Investasi Anda Aman
SABANGMERAUKE NEWS - Ekonomi dunia terancam resesi karena tingginya inflasi dunia memicu pengetatan kebijakan moneter bank sentral dunia.
Hal ini membuat instrumen investasi minim risiko lebih dilirik dibandingkan dengan aset tinggi risiko seperti saham. Meskipun begitu, beberapa pihak melihat pasar saham memiliki peluang saat terjadi resesi. Tinggal bagaimana investor bisa mengambil kesempatan tersebut.
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan investor saat investasi di pasar saham saat resesi?
1. Tentukan lama waktu investasi (timeline)
Hal pertama yang mesti dilakukan agar investasi tetap menguntungkan di tengah kondisi ekonomi saat ini, adalah dengan menentukan time frame atau jangka waktu investasi.
Untuk time frame jangka pendek dalam mengurangi risiko investasi saham lebih baik menggunakan modal yang kecil. Ini karena volatilitas di pasar yang akan terjadi.
Sementara untuk yang jangka panjang bisa jadi kesempatan untuk mulai membeli saham-saham bluechips atau premium. Sebab harganya yang turun membuat valuasinya cenderung murah.
Tentu saja harus disesuaikan juga dengan profil risiko masing-masing agar lebih nyaman dalam mengambil keputusan investasi.
2. Tentukan porsi investasi
Tips lain yang juga harus diperhatikan saat berinvestasi di kondisi yang tidak pasti, adalah dengan mengatur dana investasi. Hal ini demi meminimalisir kerugian. Tidak ada salahnya untuk menyimpan cash lebih banyak dari kondisi pasar yang optimis.
Misalnya saat optimis cash hanya sebesar 5-10% dari portofolio, saat kondisi resesi cash bisa lebih banyak seperti 20-30%.
Sisanya, dana investasi lebih banyak dihabiskan di saham-saham big cap atau saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar dan memiliki fundamental yang baik dari kinerja maupun pengalaman manajemen dalam menghadapi krisis. Jangka waktu investasinya juga lebih panjang.
Sisanya bisa untuk investasi jangka pendek atau trading namun tentunya dengan porsi kecil dan jangka waktu yang pendek untuk mengurangi risiko.
3. Pilih saham yang tetap membagikan dividen walaupun resesi
Dividen adalah bagi hasil dari laba perusahaan yang berhasil diraih kepada para pemegang saham atau investor.
Memang tidak ada kewajiban perusahaan untuk membagikan dividennya. Ada kondisi-kondisi perusahaan bisa membagikan dividen.
Di masa resesi itu ternyata ada perusahaan yang tetap membagikan dividen. Hal ini bisa jadi salah satu indikator untuk memilih saham saat resesi.
Dividen akan menjadi hedging atau perisai dari penurunan harga saham yang sangat mungkin terjadi pada masa resesi.
4. Istirahatlah dan mulai investasi leher ke atas
Saat resesi bisa jadi waktu yang tepat untuk beristirahat di pasar dan mulai belajar dan berlatih lagi agar lebih mempersiapkan diri saat pasar kembali optimis.
Bisa belajar mengenai analisis untuk mengambil keputusan investasi seperti teknikal dan fundamental. Kemudian pengelolaan portofolio dan manajemen modal serta psikologis.
Belajar bisa dilakukan dengan membaca buku, mengikuti seminar atau webinar, menonton video pembelajaran, dan mengikuti event edukasi.
Selain itu bisa juga dijadikan awal untuk adaptasi di pasar sambil mengenali profil risiko dan juga style dalam berinvestasi saham seperti swing trader, follow the trend, atau investor jangka panjang.
Sambil belajar, sambil menambah modal investasi. Sehingga saat modal semakin besar sudah mulai 'akrab' dengan pasar karena sudah memiliki pengalaman. (*)