Ketua RT: CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Sempat Diganti Polisi Usai Baku Tembak Ajudan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Ketua RT 05 RW 01 Seni Sukarto mengaku mendapat laporan dari salah satu petugas keamanan Kompleks Polri Duren Tiga bahwa polisi sempat mengganti CCTV di sekitar rumah Irjen Ferdy Sambo saat insiden baku tembak antar dua ajudannya.
Rumah Seni berjarak sekitar 100 meter dari kediaman Ferdy. Ia mengaku sempat menerima kabar ramai-ramai saat kejadian pada Jumat (11/7) sore itu. Namun, salah satu petugas keamanan menyebut hal itu acara biasa.
"Waktu ditanya pun katanya itu acara biasa. Kamu tenang aja di pos aja. Itu kata satpam satu. Satpam lain, bahwa CCTV katanya di situ diganti katanya sama Bareskrim, itu laporan satpam sama saya," kata Seni kepada wartawan di rumahnya.
Salah satu petugas keamanan Kompleks Polri Duren Tiga, Marjuki tak menghiraukan keramaian di rumah Ferdy sejak sore usai terdengar suara letupan senjata hingga malam harinya.
Meski di kantornya terpampang beberapa layar CCTV Kompleks Duren 3, ia cuek pada keramaian di rumah Ferdy. Saat terdengar suara letupan, ia menganggap suara tersebut hanya anak-anak yang sedang bermain petasan.
Sebab, sore itu bertepatan jelang malam hari raya Idul Fitri versi Muhammadiyah. Meskipun, umumnya warga di Kompleks Duren Tiga mengikuti pengumuman pemerintah sehari setelahnya.
Marjuki baru menyadari suara yang ia kira petasan sebetulnya suara senjata tiga hari setelahnya. Ia mendapat telepon dari Pak RT telah terjadi aksi baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah Ferdy.
"Saya baru tahu dari Pak RT, ditelepon," kata dia dilansir CNNIndonesia.com.
Polisi hingga kini telah memeriksa tiga saksi dalam insiden tersebut. Mereka yakni, istri Ferdy, asisten rumah tangga berinisial K, dan supir Ferdy berinisial R.
Polisi belum menetapkan tersangka dalam insiden baku tembak tersebut. Ajudan Ferdy berinisial Bharada E yang tembakannya menewaskan Brigadir J masih berstatus sebagai saksi. (*)