Petani Ini Frustasi Harga Anjlok, Minta Kelapa Sawitnya Dicuri: Gak Akan Saya Lapor ke Polisi!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dampak kebijakan larangan ekspor crude palm oil (CPO) beberapa waktu lalu, harga sawit tidak kunjung stabil. Baru-baru ini, sawit sempat melambung hingga mencapai Rp3.800 per kg, tapi sekarang anjlok hingga menyentuh Rp 400 per kilogram.
Kondisi ini menyebabkan kalangan petani mengalami kesulitan dan frustasi. SabangMerauke News menerima sebuah video viral yang beredar, tampak seorang petani sawit yang tengah mengeluhkan nasibnya. Pasalnya, karena harga sawit yang turun drastis, ia sudah malas memanen sawitnya.
Petani sawit yang tidak diketahui namanya ini mengatakan, bagi siapa saja yang ingin mengambil sawitnya tanpa izin, ia persilahkan saja.
Di siang haripun tidak masalah. Bahkan sampai bertemu dengan dirinya pun tidak akan dituntut dan dilaporkan kepada polisi, kepala desa, dan sebagainya.
"Untuk para maling, curi saja kelapa sawit saya! Nggak apa-apa. Siang hari saja mencurinya, gak usah malam hari. Gak apa-apa walaupun bertemu dengan saya. Saya berjanji tidak akan melaporkan kepada pihak yang berwajib,” ujarnya.
Pemilik kebun sawit ini juga mengatakan, untuk yang ingin mencuri buah sawitnya, ia persilahkan dengan catatan sawit masih di bawah Rp 1.000 per kilogram. Namun, pencuri yang diundang diminta untuk membersihkan pelepah sawit yang dipanen.
“Tidak boleh memanen buah yang mengkal dan tidak boleh menebang sawitnya. Mana ini para maling? Waktu sawit mahal, dicuri, hilang 1 ton dalam semalam. Tapi ketika sawit murah, tidak ada yang mau mencuri,” tantang petani sawit ini dengan emosi.
Si petani dalam video itu, sudah tidak memanen sawitnya lagi. Hal ini terlihat dari buah sawitnya yang sudah rontok alias berondolan. Padahal, petani sawit sekali panen di kebun sawitnya bisa mencapai bobot 5 ton. (cr1)