BUMD Jamkrida Disuntik Modal Rp 25 Miliar, Gubernur Syamsuar Tagih Janji Direksi
SM News, Pekanbaru - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau telah menyepakati kucuran modal tambahan sebesar Rp 25 miliar untuk PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Riau tahun depan. Gubernur Riau Syamsuar menagih janji direksi BUMD tersebut untuk melakukan ekspansi bisnis dan meningkatkan deviden.
"Janji direksi untuk melakukan ekspansi bisnis ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) harus bisa diwujudkan tahun depan. Kerja direksi jangan monoton dan haruslah kreatif," kata Syamsuar saat menghadiri syukuran hari jadi PT Jamkrida Riau, Jumat (26/11/2021).
Syamsuar menegaskan, Pemprov berupaya untuk memenuhi suntikan dana penyertaan modal tersebut. Karena itu, PT Jamkrida diharap tidak menyia-nyiakannya, sebaliknya memacu kinerja agar bisa meningkatkan deviden lebih besar lagi.
"BUMD diharapkan bisa meningkatkan deviden sebagai penerimaan daerah, karena kondisi keuangan saat ini yang memang membutuhkan dana. Makanya, penyertaan tambahan modal itu harus memperkuat kinerja perusahaan. Harus lebih dipacu lagi. Tim direksi bisa bekerja makin baik," kata Ketua DPD I Partai Golkar Riau ini.
Pemprov Riau memiliki saham mutlak di BUMD PT Jamkrida Riau yakni di atas 96 persen lebih. Tahun lalu, BUMD ini membukukan laba sebesar Rp 6,6 miliar atau tembus 132 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 5 miliar. Pada tahun 2019, PT Jamkrida mengalami kerugian sebesar Rp 3,2 miliar.
Saat ini, Direktur Utama PT Jamkrida Riau dijabat oleh Afrizal Berry.
PT Jamkrida Riau diawali dengan cikal bakal berdirinya PT Sarana Penjaminan Riau pada 31 Oktober 2003 lalu. Namun seiring dengan perubahan peraturan, BUMD ini pada Agustus 2012 lalu berubah nama menjadi PT Jamkrida Riau. (*)