Resep Aman Bercinta Saat Istri Hamil, Perhatikan Syarat Ini
SABANGMERAUKE NEWS, Tangerang - Ada mitos berhubungan intim saat hamil berbahaya. Spesialis kebidanan dan kandungan Dyah Pramita Wardhani mengatakan berhubungan seks saat hamil pada trimester berapa pun boleh dilakukan.
“Pada dasarnya boleh, sangat boleh. Tapi hal tersebut bagi para calon ibu tanpa risiko ataupun risiko rendah, jadi tidak ada masalah,” kata Dyah.
Ia mengatakan hubungan seksual dengan ibu hamil aman dilakukan tapi ada beberapa yang harus digarisbawahi terkait kondisi janin dan riwayat kehamilan sebelumnya.
“Semisal ada riwayat pernah melahirkan bayi prematur atau pada semester ketiga diketahui posisi ari-ari menutupi jalan lahir, atau leher rahim sedikit terbuka yang mengindikasikan akan melahirkan secara prematur, atau pernah memiliki riwayat pendarahan atau memiliki radang panggul,” kata dokter di RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, itu.
Salah satu yang menjadi perhatian yaitu adanya keputihan pada ibu hamil. Keputihan pada ibu hamil terbagi dua, yakni normal dan tidak normal. Keputihan bisa terjadi pada ibu hamil. Yang perlu diwaspadai ialah keputihan yang berubah warna, gatal, hingga nyeri.
“Untuk keputihan yang tidak biasa seperti berubah warna menjadi kuning, bahkan kehijauan, gatal yang amat sangat hingga timbul rasa nyeri, sebaiknya tidak melakukan aktivitas seks tapi diobati terlebih dulu keputihannya,” ujarnya.
Beberapa kekhawatiran pasangan akibat hubungan seks pada saat hamil lebih kepada keselamatan janin. Ia pun mengungkapkan jika tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan hubungan seks boleh dilakukan.
“Rahim ibu itu sangat sangat kuat. Janin dilindungi oleh otot-otot rahim dan ada selaput ketuban yang sangat tebal untuk melindungi janin,” ujarnya.
Guncangan-guncangan yang terjadi saat berhubungan intim kala hamil tidak menyebabkan keguguran. Keguguran bukan disebabkan oleh hubungans seks kala hamil.
“Hampir 80 persen keguguran itu disebabkan oleh adanya kelainan pada janin itu sendiri. Jadi, aktivitas seksual saat hamil tidak menyebabkan keguguran kecuali memang ada faktor risiko yang tadi disebutkan,” katanya. (*)