Beda Foto MeChat dengan Aslinya, Pria Ini Bonyok Dikeroyok Teman Wanita BO di Hotel Parma Panam
SM News, Pekanbaru - Seorang pria di Pekanbaru, DW bonyok karena dikeroyok oleh sejumlah pria yang merupakan rekan wanita 'BO' spesialis aplikasi MeChat. Pengeroyokan diawali cekcok karena DW kecewa wanita MeChat yang di-booking tidak sesuai dengan foto dalam aplikasi.
Keributan pun terjadi karena DW menolak membayar jasa wanita tersebut. Hingga akhirnya sebanyak 9 pria yang diduga rekan cewek BO tersebut datang, lalu menghajar DW hingga mengalami luka dan lebam.
Kapolsek Tampan, AKP I Komang Aswatama menyatakan kejadian penganiayaan beramai-ramai tersebut terjadi di Hotel Parma, Jalan SM Amin pada Senin (15/11/2021) lalu. Polisi telah menangkap 9 pria yang diduga telah menghajar DW.
"DW memesan wanita untuk kencan di hotel. Terjadi kesalahpahaman, karena yang dipesan tak sesuai dengan yang datang," kata AKP I Komang Aswatama, Rabu (23/11/2021) kepada wartawan.
I Komang menegaskan telah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus penganiayaan tersebut. Pelaku dikenakan pasal 170 KUHPidana dengan ancaman minimal 5 tahun penjara.
Satpol PP Pekanbaru Pernah Jadi Korban
Sebelumnya pernah diberitakan, seorang anggota Satpol PP Pekanbaru berinisial AS melapor ke polisi setelah dianiaya wanita yang diajaknya berkencan lewat aplikasi MiChat.
Kapolsek Pekanbaru Kota AKP Josina Lambiobir menyebut insiden penganiayaan terjadi pada Senin (4/10/2021) dini hari lalu saat korban check-in di hotel.
"Di hotel, korban menggunakan aplikasi MiChat kenalan dengan wanita bernama Citra. Citra menawarkan jasa hubungan badan," terang Josina.
Dalam kesepakatan, Citra mematok tarif short time Rp 600 ribu. Mereka kemudian berjumpa di lantai satu salah satu hotel di Jalan Tengku Zainal Abidin, Pekanbaru.
"Korban menjemput ke lantai satu hotel Red Planet menuju lantai empat. Mereka masuk ke dalam kamar," katanya.
Sesampai di kamar, korban membatalkan karena merasa Citra tak sesuai dengan bayangannya. Kemudian Citra membuka dompet korban dan mengambil uang milik oknum Satpol PP Pekanbaru itu senilai Rp 195 ribu.
Korban minta dompet miliknya dikembalikan. Namun perempuan yang nama sebenarnya berinisial MF ini tidak mau mengembalikan dompet korban.
"Di saat itu terlapor menghubungi teman-temannya. Terlapor mengaku diperkosa dan membutuhkan bantuan," kata Josina.
Tidak butuh waktu lama, datang 6 laki-laki melakukan penganiayaan. Pihak keamanan hotel yang tahu peristiwa itu langsung menghubungi Polsek Pekanbaru Kota.
Selanjutnya para pelaku bisa diamankan. Tidak terkecuali korban yang terakhir diketahui oknum anggota Satpol PP Pekanbaru.
"Iya (korban oknun Satpol PP). Sekarang kasus sudah kita limpahkan ke Polresta, sudah ditangani Polresta," imbuh Josina. (*)