Geger Pesawat Jokowi Berputar 360 Derajat di Langit Turki, Apa yang Terjadi?
SabangMerauke News - Pesawat Garuda Indonesia yang membawa Presiden Joko Widodo (JokowI) dan rombongan menuju Munich, Jerman dikabarkan sempat berputar 360 derajat di atas wilayah udara Turki dan Irak.
Berdasarkan pemantauan melalui situs pelacak penerbangan Flightradar 24, ditampilkan sebuah garis ungu rute penerbangan yang ditempuh pesawat yang diberi kode GA1, seperti dikutip Selasa (28/6/2022).
Mulanya pesawat dengan tenang melintasi Sumatera, Samudera Hindia, wilayah India, Laut Arab, dan Iran. Saat memasuki wilayah Turki, pesawat terlihat melakukan manuver memutar balik di wilayah Tukaribalcikli dan Tekindere, Turki.
Dalam situs tersebut, terlihat garis ungu yang menggambarkan rute penerbangan tiba-tiba melingkar 360 derajat, sebelum kembali memasuki wilayah Iran di Qur Shaqlu, sebelum akhirnya kembali melanjutkan penerbangan ke Munich, Jerman.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin lantas menjelaskan kronologi pesawat tersebut hingga berputar. Hal itu, kata Bey, karena berkaitan dengan waktu ketibaan di Jerman.
“Itu berkaitan dengan waktu ketibaan di Munich, Jerman, di mana pesawat GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang disediakan,” kata Bey dalam keterangan tertulis.
Bey menerangkan, penyesuaian waktu ketibaan tersebut telah mendapatkan persetujuan langsung dari Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan aspek keselamatan.
“Pilot melakukan holding guna menyesuaikan waktu ketibaan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” kata Bey.
Jokowi bertolak ke Jerman dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat TInggi (KTT) G7. Jokowi hadir sebagai negara mitra bersama empat negara lainnya yakni Argentina, Senegal, Afrika Selatan, dan India.
Usai kunjungan kerja ke Jerman, Jokowi dipastikan akan langsung bertolak ke Ukraina dan Rusia. Jokowi akan bertemu dan berdialog dengan Presiden Volodymyr Zelenksy dan Presiden Vladimir Putin. (*)