Terkuak! Daftar Harta Kekayaan 5 Direktur Bank Riau Kepri, Ada yang Tembus Rp 69 Miliar
SabangMerauke News, Pekanbaru - Bank Riau Kepri (BRK) mengklaim sedang berada dalam tahapan lepas landas konversi dari bank umum menjadi bank syariah. Meski demikian, sejauh ini belum ada kabar pasti kapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan izin konversi BRK Syariah.
Ganti rupa BRK menjadi BRK Syariah ini sudah lama ditunggu-tunggu. DPRD bahkan telah mengesahkan ranperda BRK Syariah sejak bulan lalu.
BACA JUGA: Dugaan Korupsi Penyaluran Kredit, Polres Bengkalis Panggil Pegawai Bank Riau Kepri
Lepas dari sejumlah kasus fraud, kredit fiktif dan macet serta dugaan skandal berjamaah fee ilegal dari broker asuransi yang pernah menerpa bank plat merah milik pemerintahan di Riau dan Kepri ini, harapan agar para direksi memicu kinerja bank sangat didorong oleh beragam kalangan.
Apalagi, tahun 2021 lalu, laba perusahaan mengalami kontraksi negatif yakni terjadinya penurunan laba mencapai Rp 80 miliar lebih. Manajemen berdalih penurunan laba karena faktor bisnis yang terdampak pandemi Covid-19 dan prinsip kehati-hatian bisnis yang dijalankan perusahaan.
BACA JUGA: Waduh! Laba Bank Riau Kepri Anjlok Hingga Rp 82 Miliar, Gimana Nih?
BRK digawangi oleh lima orang direksi yang sejak November 2021 lalu telah lengkap strukturnya. Aset dan harta kekayaan para direksi BRK ingin dikulik oleh publik.
Berikut daftar harta kekayaan 5 direksi Bank Riau Kepri (BRK):
1. Fajar Restu Febriansyah, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Pada 3 Februari 2022 lalu, Fajar Restu melaporkan total kekayaannya sebesar Rp 2 miliar. Jumlah tersebut merupakan nilai bersih kekayaannya dari seluruh total aset miliknya sebesar Rp 2,407 miliar dikurangi utang sebesar Rp 399,9 juta.
Harta kekayaannya dalam bentuk aset tanah dan bangunan terdiri atas 3 persil dengan total Rp 545 juta. Sementara, harta berupa kendaraan yakni tiga unit mobil jenis Proton Exora, Honda HRV dan Toyota Yaris dengan nilai total Rp 450 juta.
Sementara, ia memiliki kekayaan dalam bentuk kas dan setara kas sebesar Rp 952,2 juta dan harta bergerak lain sebesar Rp 50 juta. Adapun kekayaan dalam bentuk harta lainnya sebesar Rp 410,6 juta.
Fajar Restu sebelum menjabat Direktur Risiko dan Manajemen Kepatuhan bertugas sebagai Pemimpin Divisi Hukum. Sejumlah kasus Bank Riau Kepri terkait kredit macet, fraud maupun skandal berjamaah fee ilegal diterima para pemimpin cabang BRK dari broker PT Global Risk Management menjadi salah satu catatan kinerjanya.
2. Said Syamsuri, Direktur Operasional
Pada 22 Maret 2022, Said Syamsuri melaporkan total harta kekayaan miliknya sebesar Rp 8,21 miliar.
Ia tercatat memiliki sejumlah aset berupa tanah dan bangunan sebanyak 9 persil yang berada di daerah Batam, Pelalawan dan Pekanbaru. Nilai aset tanah dan bangunan miliknya sebesar Rp 2,76 miliar.
Sementara, kekayaan dalam bentuk kendaraan mobil dimilikinya sebanyak 3 unit dengan total nilai Rp 473,16 juta. Yakni jenis mobil Toyota Yaris, Honda Brio Satya dan Honda Jazz serta satu unit sepeda motor Honda Astrea.
Said Syamsuri memiliki kekayaan dalam bentuk kas dan setara kas sebesar Rp 4,74 miliar dan harta bergerak lain sebesar Rp 240,3 juta. Said melaporkan dirinya tidak memiliki utang.
3. Tengkoe Irawan, Direktur Kredit dan Syariah
Tengkoe Irawan melaporkan harta kekayaannya terakhir kali pada 24 Maret 2022 lalu. Adapun total kekayaan bersih Tengkoe Irawan yakni sebesar Rp 5,94 miliar.
Kekayaan tersebut terdiri dari nilai 9 persil tanah dan bangunan miliknya yang terakumulasi sebesar Rp 2,2 miliar. Aset tanah dan bangunan miliknya seluruhnya tersebar di Kota Pekanbaru.
Untuk kekayaan dalam bentuk kendaraan, Tengkoe memiliki satu unit mobil jenis Honda CRV 2021 dan dua unit sepeda motor Kawasaki Ninja serta Piagio Vespa dengan total nilai Rp 532 juta.
Adapun kekayaan dalam bentuk kas dan setara kas sebesar Rp 2,94 miliar dan dalam bentuk harta bergerak lainnya mencapai Rp 282 juta.
Dengan hanya memiliki utang sebesar Rp 14,9 juta, maka kekayaan bersih Tengkoe Irawan yang dilaporkannya ke KPK sebesar Rp 5,94 miliar.
4. M.A Suharto, Direktur Dana dan Jasa
Suharto tercatat melaporkan total kekayaannya sebesar Rp 9,81 miliar. Kekayaan itu dilaporkan ke KPK terakhir pada 21 Maret 2022 lalu.
Kekayaan Suharto didominasi sepenuhnya dari kepemilikan aset tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 10,97 miliar. Asetnya itu berupa 6 persil tanah dan bangunan tersebar di Lampung Selatan, Kota Depok, Tanjung Karang dan Tangerang Selatan. Ia tidak melaporkan adanya tanah dan bangunan miliknya di Kota Pekanbaru.
Suharto memiliki 3 unit kendaraan mobil dengan total nilai Rp 265 juta. Terdiri dari mobil Nissan Minibus, Mercedes dan Honda Minibus.
Sementara kekayaan dalam bentuk kas dan setara kas miliknya tercatat sebesar Rp 460,6 juta.
Suharto melaporkan dirinya memiliki utang sebesar Rp 1,89 miliar. Dengan kepemilikan utang tersebut, total kekayaan bersih Suharto yang dilaporkan ke KPK sebesar Rp 9,81 miliar.
5. Andi Buchari, Direktur Utama
Andi Buchari telah melaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN bikinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 28 Februari 2022 lalu. Andi Buchari melaporkan total harta kekayaannya sebesar Rp 69,5 miliar lebih.
Harta Andi itu didominasi oleh kepemilikan aset berupa tanah dan bangunan. Ia melaporkan jumlah aset tanah dan bangunan sebanyak 8 persil yang tersebar di Jakarta Selatan, Kota Bogor dan Bandung. Total aset tanah dan bangunan yang dilaporkannya mencapai Rp 41,4 miliar.
Salah satu aset tanah bangunannya yang paling mahal berada di Jakarta Selatan yakni senilai Rp 25,2 miliar. Yakni sebuah bangunan dengan luas 250 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 615 meter persegi.
Ada lagi satu unit rumah dan tanah milik Andi lainnya berada di Jakarta Selatan senilai Rp 11 miliar yakni berupa bangunan seluas 275 meter persegi di atas lahan seluas 347 meter persegi.
Andi Buchari tampaknya bukan pengoleksi kendaraan mewah. Ia hanya melaporkan dua unit kendaraan mobil senilai Rp 675 juta. Yakni mobil berupa Toyota Yaris dan Mercedes Benz sedan seri E/400.
Pria alumnus doktor IPB University ini pun memiliki kekayaan dalam bentuk harta bergerak lain senilai Rp 976,6 juta dan surat berharga sebesar Rp 110 juta.
Andi Buchari juga melaporkan harta kekayaan dalam bentuk kas dan setara kas dalam jumlah besar yakni Rp 22,2 miliar lebih. Harta lain yang turut dilaporkannya sebesar Rp 4,1 miliar.
Andi hanya memiliki utang sebesar Rp 37,6 juta. Sehingga, setelah seluruh harta kekayaan dijumlah kemudian dikurangi utang yang kecil itu, Andi memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 69,53 miliar. (*)