Waduh! Kepulauan Meranti Absen di Ajang Popda Riau 2022, Cabor: Pemkab Harusnya Malu
SabangMerauke News, Selatpanjang - Kabupaten Kepulauan Meranti kembali menjadi sorotan. Setelah heboh karena sempat menyatakan tak mengikuti perhelatan akbar MTQ Riau 2022, kini kabupaten termuda di Riau tersebut juga dikabarkan absen dari agenda level provinsi lainnya.
Dipastikan, Kepulauan Meranti absen di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Riau ke XV tahun 2022 yang telah berlangsung di Kota Pekanbaru sejak Senin (20/6/2022) kemarin.
"Kita pastikan Kepulauan Meranti absen di Popda 2022 kali ini. Hal itu diketahui saat batas pendaftaran ditutup, tidak ada satu pun cabor yang mendaftar dan saya juga sudah kroscek ke masing-masing pengurus di sana,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Riau, Boby Rahmat melalui Kepala Bidang Olahraga, Zulkifli Rahman, Rabu pekan lalu.
Popda Riau tahun 2022 diikuti sebanyak 1.152 atlet, pelatih serta official. Adapun cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan sebanyak tujuh cabor. Di antaranya, bola basket, bola voli indoor, bulu tangkis, pencak silat, sepak bola, sepak takraw dan tenis lapangan.
Dana Tak Dianggarkan
Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kepulauan Meranti, Kurniawan Hadi Putra mengatakan, absennya kontingen kabupaten termuda di Provinsi Riau itu dikarenakan permasalahan anggaran.
"Tidak dikirimnya kontingen Kepulauan Meranti ke Popda Riau dikarenakan persoalan anggaran. Dari awal sejak saya bertugas di sini tidak ada DPA nya. Itu artinya memang tidak dianggarkan untuk Popda ini," ungkap Kurniawan, Senin (21/6/2022).
Cabor Nilai Pemda Tak Peduli
Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Meranti, Rony Samudra SH menyayangkan sikap pemerintah daerahnya. Menurutnya, ketidakpedulian pemerintah membuat Kepulauan Meranti terus bergerak mundur. Apalagi Popda ini merupakan ajang seleksi bagi atlet untuk berlaga di Popnas.
"Kita dari IPSI yang menaungi cabor pencak silat sangat menyayangkan absen di event Popda ini. Karena ini merupakan bagian dari rangkaian seleksi karir atlet untuk menuju Popnas. Harapan kita ke depannya, pemerintah daerah harus lebih siap lagi baik di segi atlet maupun penganggaran," kata Rony.
Ia menilai, jika ada atlet tidak bisa berangkat ke Popda karena tidak ada anggaran, hal tersebut merupakan tamparan keras untuk pemerintah daerah. Menurut Rony, tidak jarang pihaknya merogoh saku sendiri dalam berbagai kejuaraan untuk mengharumkan daerah.
”Pemerintah harusnya malu kalau sampai tidak bisa kirim atlet ke Popda. Kita saja sudah sangat sering mengirimkan atlet di berbagai kejuaraan menggunakan anggaran pribadi. Begitu juga Kejurda yang akan digelar Juli mendatang. Kita tetap memberangkatkan atlet karena kita sudah tahu itu juga tidak dianggarkan," tegasnya.
Absennya Kepulauan Meranti dalam ajang Popda ini menambah daftar panjang kabupaten bungsu itu tidak mengikuti kegiatan di Provinsi Riau setelah sebelumnya juga menyatakan tidak mengikuti Porprov di Kuantan Singingi dan MTQ di Rokan Hilir. (R-01)