Wabup Asmar Ikut Donasi Pemberangkatan Kafilah Meranti ke MTQ Riau karena Tak Dianggarkan di APBD, Ini Penjelasannya
SabangMerauke News, Pekanbaru - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti memutuskan tidak mengirimkan tim kafilah ke ajang MTQ Provinsi Riau tahun 2022 di Rokan Hilir. Pemkab tidak menganggarkan biaya pemberangkatan kontingen di ajang akbar pesta religius tersebut.
Aksi spontanitas pun digelar sekelompok masyarakat untuk menghimpun dana. Aksi solidaritas bernama Gerakan Koin Seribu Rupiah itu kini mulai berjalan dan mendapat respon masyarakat.
BERITA TERKAIT: Waduh! Kepulauan Meranti Absen di MTQ Provinsi Riau 2022, Alasannya Bikin Miris
Bahkan, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Asmar ikut berpartisipasi memberikan sumbangan. Menurutnya, aksi donasi itu baik adanya.
Meski demikian, donasi yang ia berikan adalah atas nama pribadi, bukan mewakili pemkab.
"Gerakan donasi yang dilakukan para tokoh pemuda adalah sesuatu yang bagus. Saya juga ikut menyumbang, namun itu bukan atas nama Pemda, tapi atas nama pribadi," kata Asmar, Jumat (10/6/2022).
BERITA TERKAIT: Heran dan Lucu Kepulauan Meranti Absen di MTQ Riau 2022, Mantan Bupati Irwan Nasir Siap Galang Dana Gotong Royong
Wabup Asmar mengakui kalau Pemda Meranti memang sudah memutuskan untuk tidak memberangkatkan kafilah ke MTQ tingkat Provinsi Riau. Alasannya, belum ada yang berkualitas atau berbobot.
Asmar menegaskan, tidak diberangkatkannya tim kafilah Meranti bukan karena daerah sedang tekor keuangan. Namun memang karena tidak dianggarkan sama sekali.
Pemkab Dilukai Hati Masyarakat
Sebelumnya diwartakan, sejumlah pihak dan elemen warga prihatin dan kecewa berat dengan kebijakan Pemkab Kepulauan Meranti yang tidak mengirimkan kontingen kafilah ikut dalam MTQ Riau 2022 di Rokan Hilir.
Tidak dianggarkannya dana pemberangkatan oleh Pemkab, dinilai telah melukai hati dan perasaan masyarakat. Warga tak tinggal diam, justru melakukan aksi swadaya penggalangan donasi gerakan seribu rupiah.
"Kita sangat kecewa kepada Pemkab Kepulauan Meranti karena tidak bisa menganggarkan anggaran untuk mengirimkan peserta dalam mengikuti MTQ tingkat Provinsi Riau. Ini sangat melukai hati masyarakat. Jika Pemkab tak pandai cari duit, biar masyarakat yang cari duit," kata Ketua Koordinator Pengumpulan Donasi,
Nurul Fadli kepada SabangMerauke News, Jumat (10/6/2022).
Nurul Fadli menjelaskan, aksi pengumpulan donasi ini sebagai bentuk 'perlawanan' atas kebijakan Pemkab Meranti yang tidak menganggarkan biaya pemberangkatan kafilah ke perhelatan akbar syiar Islam tersebut. Gerakan itu dibentuk secara spontanitas oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda yang merasa malu Meranti tidak ikut di MTQ Riau.
"Alhamdullilah, penggalangan dana ini mendapatkan banyak respon dan dukungan dari kalangan masyarakat. Baik yang muslim maupun yang non muslim," kata Nurul.
Gerakan pengumpulan koin seribu rupiah tersebut, kata Nurul, untuk membantu LPTQ Kepulauan Meranti yang terkendala dana untuk pemberangkatan kafilah ke MTQ Riau, Juli mendatang. Soalnya, Pemkab Meranti tidak mengalokasikan anggaran untuk mengikuti pesta religius akbar tersebut.
"Penggalangan dana ini akan terus dilakukan hingga seminggu ke depan. Uang yang terkumpul akan kita kirimkan untuk qori dan qoriah yang akan ikut nantinya," ujarnya.
Mohon Dispensasi Panitia
Batas waktu pendaftaran peserta MTQ Riau telah ditutup yang berakhir pada Kamis (9/6/2022) pukul 23:59 WIB kemarin. Namun, pihak LPTQ Provinsi Riau telah membuka diri memberikan dispensasi kepada kontingen Kepulauan Meranti. Hal itu didasarkan karena adanya dorongan dari beberapa tokoh masyarakat Meranti.
Saat ini berbagai pihak yang masih peduli, sedang mengupayakan agar kafilah Kepulauan Meranti tetap tampil dalam ajang syiar Islam tersebut. Walaupun tidak tercatat sebagai peserta yang dinilai, minimal tampil sebagai peserta eksibisi.
"Hal itu dilakukan untuk menghilangkan rasa malu terhadap kabupaten dan kota lainnya di Riau," kata Nurul Fadli.
Menurut Nurul, kekecewaan tak hanya dirasakan oelh masyarakat yang tinggal di Kepulauan Meranti. Namun, hal yang sama juga dirasakan tokoh masyarakat Meranti yang tinggal di wilayah Riau lainnya khususnya di Kota Pekanbaru.
"Mereka pun ikut melakukan lobi ke panitia agar kafilah tetap tampil, selain itu mereka juga akan menyediakan fasilitas untuk keberangkatan nantinya," kata Nurul.
Masyarakat yang kecewa dengan sikap Pemkab Kepulauan Meranti bertekad akan tetap memberangkatkan kafilah ke MTQ Riau yang diselenggarakan di Rokan Hilir.
"Atas dukungan masyarakat dan sejumlah tokoh, kita tetap akan berangkat meramaikan MTQ. Agar Kepulauan Meranti seperti dikucilkan," pungkasnya. (R-01)