Dalil Cuci Dosa, Pendeta Cabul Ini Perkosa 7 Wanita Jemaatnya
SabangMerauke News - Moshe Yazdi, seorang rabi atau pendeta Yahudi didakwa melakukan tindak perkosaan, sodomi dan penyerangan tidak senonoh di Yerusalem. Dia diduga mengklaim bisa membersihkan korbannya dari dosa-dosa mereka dengan melakukan seks pada mereka.
The Times of Israel seperti dilansir The Independent pada Rabu, 8 Juni 2022, melaporkan, Yazdi yang sekarang berusia 59 tahun, ditangkap pada 27 April 2022. Menurut dakwaan, Yazdi telah dituduh menipu tujuh perempuan dan mengatakan kepada pengikutnya bahwa mereka harus benar-benar patuh pada perintahnya. Dia disebut bekerja sebagai rabi di komunitas Amudei Hashalom di Yerusalem sejak 1990-an.
Surat dakwaan juga berbunyi bahwa dia mengaku sebagai salah satu dari 36 orang budiman, yang menurut beberapa tradisi Yahudi, dapat memastikan kelangsungan hidup dunia.
Dia diduga meyakinkan korbannya bahwa dosa masa lalu mereka telah meninggalkan "percikan kenajisan" di dalam diri mereka. Jaksa merinci dalam dakwaan, bahwa dia mengklaim "percikan" ini hanya bisa dihilangkan melalui hubungan seks dengannya (Yazdi).
Selain itu, dia juga dituduh menipu para korbannya. Yazdi dilaporkan meminta sejumlah perempuan untuk mentransfer uang ke beberapa rekening bank berbeda untuk menghindari pajak. Tuduhan terhadapnya berkisar dari dugaan kejahatan yang dilakukan lebih dari satu dekade yang lalu dan baru-baru ini, pada satu setengah tahun yang lalu.
Pemberitaan surat kabar Israel Haaretz menyebut sebuah pengadilan rabi telah melarang Yazdi mengajar, bertemu atau menasihati perempuan setelah pengaduan itu.
Sepuluh perempuan telah melayangkan laporan atas perbuatan Yazdi. Beberapa dugaan kejahatan dilakukan pada pengantin perempuan pada hari pernikahan mereka.
Pada sidang di pengadilan Mei 2022 lalu, sumber di Kepolisian mengatakan bahwa bukti tersebut mengungkapkan seorang laki-laki yang mengendalikan korbannya dengan tanpa ampun dengan tangan besi, memisahkan mereka dari keluarga mereka, dan bahkan menuntut mereka untuk berpisah dari pasangan mereka.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Yazdi mengakui dugaan tindakan seks tersebut, dengan mengatakan bahwa perbuatan tersebut dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa orang Yahudi dan bahkan mencegah serangan teror.
"Tidak mungkin menyebut tindakan dan karakternya selain kejahatan murni," kata sumber tersebut. Sedangkan Pengacara Yazdi, David Halevi, mengatakan bahwa polisi "mengutuk" kliennya. (*)