Poros Baru 2024 Demokrat, Nasdem dan PKS: Berpeluang Jadi Kendaraan Ganjar dan AHY
SabangMerauke News, Jakarta - Partai-partai politik dinilai memungkinkan membentuk tiga poros koalisi untuk mengusung calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Dedi menilai ada tiga poros koalisi dalam Pemilu 2024 mendatang dengan peta koalisi yang dimungkinkan adalah PDI Perjuangan-Gerindra, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar-PAN-PPP, dan Demokrat-Nasdem-PKS.
"Jika ini terjadi, maka PKB menjadi penyeimbang dan kemungkinan besar akan masuk dalam KIB," kata Dedi, Minggu (5/6/2022).
Dedi mengatakan, PKB kemungkinan besar akan bergabung dengan KIB di mana Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai penentu sikap partai.
Menurut Dedi, PKB memang cenderung lebih dekat untuk bergabung dengan KIB lantaran kemungkinan koalisi PDI-P Gerindra tidak dapat dimasukinya.
"Karena kalau ke PDI-P kesulitan, mengingat di PDI-P-Gerindra, sudah memiliki tokoh potensial sekaligus PDI-P memiliki kedekatan dengan PBNU yang selama ini berkonflik secara elite dengan Muhaimin," jelasnya.
Untuk itu, Dedi melihat kans PKB cenderung ke KIB. Namun, masuknya PKB ke KIB akan menjadi persaingan berat bagi PKB mengusung Muhaimin.
Selain itu, faktor 'berebut suara' dengan PPP juga membuat PKB harus sedikit beradaptasi jika kelak masuk KIB.
Kekuatan poros ketiga...
Sementara itu, Dedi berpandangan bahwa poros ketiga akan dihuni oleh Partai Demokrat-Nasdem-PKS.
Koalisi ini, kata dia, dimungkinkan terjadi jika ketiga partai itu juga sudah memiliki tokoh yang punya kedekatan karakter.
Hanya saja, terkait siapa kandidat yang akan diusung, Dedi melihat poros ini tidak mencalonkan masing-masing kader partainya.
"Karena Nasdem sendiri tidak punya tokoh yang potensial, kemudian PKS juga tidak memiliki tokoh potensial," tutur dia.
Dedi menilai, hanya satu orang tokoh yaitu dari Demokrat, Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berpotensi dari internal koalisi.
"Itu pun (AHY) hanya sebatas sebagai cawapres. Maka, tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan, atau mungkin tokoh-tokoh populer lain termasuk Ganjar Pranowo itu punya peluang di poros ketiga ini," jelas Dedi.
Akan tetapi, poros ketiga yang mengusung tokoh luar juga bisa saja tidak akan terjadi. Hal ini mengingat KIB juga belum menyatakan sikap akan mendukung calon dari internal atau dari eksternal.
Menurut Dedi, peluang tokoh-tokoh tersebut diusung poros ketiga jika KIB memang murni dibentuk untuk mengusung kader-kadernya sendiri.
"Tetapi kalau KIB ternyata dibentuk sebagai upaya untuk mendorong Ganjar, karena ada peluang. Maka lain soal," tutup Dedi.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan bahwa KIB mendorong terbentuknya tiga poros koalisi pada Pilpres 2024.
Poros-poros itu diharapkan mengusung masing-masing pasangan capres-cawapres. Adapun KIB kini masih dihuni oleh Golkar-PAN-PPP.
Zulkifli atau akrab disapa Zulhas itu mengatakan, harapan terbentuknya tiga poros berkaca dari pengalaman pilpres tahun-tahun sebelumnya yang salah satunya menyebabkan polarisasi di masyarakat. (*)