Warga Kuansing Kecewa Penebangan Pohon Pelindung di Taman Jalur: Tak Ada Lagi Tempat Warga Berteduh Santai
SabangMerauke News, Kuansing - Sejumlah warga Teluk Kuantan mengaku heran sekaligus kecewa dengan penebangan pepohonan besar di pusat kota yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup. Akibat penebangan pohon pelindung, khususnya di Taman Jalur, kini udara menjadi terasa panas.
"Heran aja kok pohon ditebangi. Padahal, itu pohon sangat penting dan menjadi peneduh warga yang mau bersantai," kata Indra, warga Teluk Kuantan, Minggu (5/6/2022).
BERITA TERKAIT: Khawatir Tumbang Dihantam Angin Kencang, DLH Tebang Pohon-pohon Besar di Pusat Kota Teluk Kuantan
Diwartakan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuantan Singingi mengambil langkah penebangan terhadap pepohonan besar di sejumlah titik di Kota Teluk Kuantan. Pilihan tersebut untuk mencegah pohon tumbang dihembas angin kencang yang kerap terjadi saat ini.
Pemotongan pohon dilakukan di antaranya di depan Polsek Kuantan Tengah, Puskesmas Teluk Kuantan, dan Taman Jalur Teluk. Selain itu juga direncanakan dilakukan pemotongan pohon pelindung di Tepian Narosa, sekitaran Lapangan Limuno dan jalur dua menuju jembatan gantung Desa Sawah Teluk Kuantan.
"Ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan DLH Kuansing. Juga atas dasar pertimbangan risiko pohon tumbang yang dilaporkan warga. Untuk mencegah terjadi hal-hal yang tak diharapkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuantan Singingi (Kuansing) Rustam Mahmud melalui Tenaga Fungsional Pengawas di DLH Kuansing Beni Miprasadi, Kamis (2/6/2022) lalu.
Taman Jalur Kota Teluk Kuantan menurut Indra, adalah salah satu lokasi favorit warga Kuantan Singing untuk bersantai melepas penat.
"Saya kecewa melihat pohon pelindung ditebang di Taman Jalur ini. Biasa kita duduk dan lesehan di bawah rindangnya pohon. Sekarang tidak bisa lagi," Siaf, warga Teluk Kuantan lainnya.
Siaf memprediksi, kondisi Taman Jalur yang kini menjadi terik akan berpengaruh pada omset penjualan pedagang.
"Biasanya sebelum pohon pelindung ditebang sejak pagi, siang dan sore orang bisa datang. Karena bisa berteduh di bawah pohon. Kondisi sekarang sore hari pun belum tentu mau karena panas"ujarnya.
Apalagi, sebelunnya pohon pelindung di areal Mapolsek Kuantan Tengah juga dipangkas.
Menurut Siaf, seharusnya pohon itu tidak ditebang hanya menyisakan batang bagian pangkal. Idealnya cukup dipangkas di bagian atas pohon, sehingga tidak mengurangi kerindangan.
Menurutnya, pohon-pohon tersebut telah berusia belasan tahun. Ia mengingat, pepohonan itu ditanam saat Bupati Kuansing dijabat Asrul Ja'afar.
"Sudah belazan tahun baru bisa sebesar itu. Tapi, kok sekarang justru ditebang," ujarnya.
Plt Kadis Lingkingan Hidup Kuansing, Rustam, melalui Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda, Beni Miprasadi mengatakan, penebangan pohon pada sejumlah titik di Kota Teluk Kuantan untuk mencegah pohon tumbang dihembas angin kencang yang kerap terjadi saat ini. Sejumlah pepohonan besar dahannya banyak yang lapuk.
"Apalagi musim hujan dan angin kencang dikhawatirkan pohon tumbang dan dahannya rapuh bisa mengenai pengunjung taman maupun pedagang di sana," jelas Beni.
Beni menegaskan kegiatan ini bukanlah penebangan, melainkan pemangkasan. Pihaknya juga berencana akan melakukan replanting pohon dan menggantinya dengan jenis pohon pelindung baru sepert Tabebuya dan Ketapang mini. (cr4)