DPRD Riau Setujui 'Suntik' Bank Riau Kepri Rp 120 Miliar, Jamkrida Dapat Tambahan Modal Rp 50 Miliar
SM News, Pekanbaru - Bank Riau Kepri (BRK) akan mendapat suntikan dana segar sebesar Rp 120 miliar. Hal tersebut menyusul telah disetujuinya rancangan peraturan daerah (ranperda) penambahan penyertaan modal BUMD dalam rapat paripurna DPRD Riau, Sabtu (20/11/2021).
Tak hanya BRK, BUMD Provinsi Riau lain yakni PT Penjaminan Kredit Daerah Riau (Jamkrida Riau) juga akan mendapat suntikan modal tambahan sebesar Rp 50 miliar.
DPRD Provinsi Riau menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penambahan Penyertaan Modal Bank Riau Kepri (BRK) dan PT Jamkrida menjadi Peraturan Daerah (Perda). Persetujuan itu setelah mendengarkan laporan pansus.
Rapat paripurna DPRD Pekanbaru dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD, Hardianto dan dihadiri Gubernur Riau, Syamsuar. Rapat diawali oleh penyampaikan laporan oleh ketua panitia khusus (pansus) penyertaan modal BUMD, Markariuz Anwar.
Adapun suntikan dana segar tersebut akan dilakukan pada anggaran tahun 2022. Hal ini untuk menyesuaikan dengan bentuk badan hukum BUMD sesuai Peraturan Pemerintah nomor 54 tahun 2017 tentang BUMD.
Gubernur Riau Syamsuar dalam pendapat akhir kepala daerah menyatakan penambahan penyertaan modal akan memperkuat BRK dan Jamkrida dalam menjalankan bisnis perbankan dan penjaminan.
"Penguatan struktur permodalan BUMD diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah dan memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah," kata Syamsuar.
Penambahan penyertaan modal ke BRK ini disebut-sebut sebagai salah satu ambisi Pemprov Riau menjadi pemegang saham mayoritas di bank plat merah yang akan dikonversi menjadi perbankan syariah tersebut. Saat ini, kepemilikan saham Pemprov Riau di BRK sebesar 38,71 persen atau sebesar Rp 419,1 miliar dari total nilai saham BRK sebesar Rp 1,08 triliun.
Sementara di PT Jamkrida, Pemprov Riau merupakan pemilik saham mutlak sebesar 98,64 persen. Komposisi saham lain dimiliki oleh PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) sebesar 1,14 persen dan sebesar 0,22 persen dimiliki PT Sarana Riau Ventura. (*)