Kapal Kato Peninggalan Sultan Siak Tak Terawat, Dibiarkan Berlumut Karatan di Samping Istana Siak
SM News, Siak - Kapal Kato peninggalan Sultan Syarif Kasim (SSK) II di kompleks Istana Siak, dalam kondisi tak terawat. Dindingnya berselimut lumut dan karat serta terlihat kotor ditelantarkan.
"Kami sedih melihat kondisi Kapal Kato yang terbiarkan begitu saja. Memang awalnya polemik ini ramai diperbincangkan di media sosial, kemudian kami bertemu dan membahas kondisi ini," kata Ketua Pelindung Cagar Budaya Siak (PCBS) Tatang Syafrawi di Siak, Jumat (18/11/2021) dilansir Antara.
Kato, merupakan sebuah kapal milik Sultan Siak Sri Indrapura. Kapal ini, sudah ada sejak abad ke 17. Berbeda dengan kapal tradisional umumnya, Kapal Kato merupakan kapal besi berbahan bakar batu bara. Kapal dengan ukuran 12 meter dan berat 15 ton ini selalu dinaiki Sultan Siak saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya.
Ia menyebutkan hasil diskusi PCBS melahirkan beberapa kesepakatan, yakni menggalang sejuta koin untuk biaya perawatan Kapal Kato jika tidak ada kepedulian pihak bertanggung jawab. Seiring dengan itu, juga mewacanakan pemindahan kapal ke daerah tepian Sungai Siak sehingga membuka destinasi wisata baru.
Upaya itu direspons oleh Kepala Dinas Pariwisata Fauzi Asni, kemudian mereka adakan pertemuan dihadiri PCBS ditambah dengan beberapa tokoh masyarakat seperti Sujarwo.
Ia mendesak Fauzi Asni merespons cepat terhadap keprihatinan masyarakat Siak terhadap kondisi kapal tersebut.
"Sebagai putra Siak, kami mempunyai semangat bagaimana aset sejarah di negeri tercinta ini dihargai sehingga generasi berikutnya juga menghargainya, bahkan menjadikan kebanggaan terhadap sejarah negeri sendiri," ungkapnya.
Pada saat menggalang sejuta koin, kata Penasihat PCBS Joko Suliso, PCBS dijembatani tokoh muda Siak Rollis Muchtar untuk berjumpa dengan Kepala Dinas Pariwisata.
Namun, kata Joko, Fauzi Azni awalnya hanya menjawab secara normatif seperti sudah mengusulkan anggaran pengecatan dan perawatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Siak 2022.
"Jika tidak prioritas bisa saja ada yang mencoret saat pembahasan. Kemudian Fauzi baru mengatakan bahwa pihaknya akan menjamin anggaran itu, dan ia menginput di SIPD. Katanya, dia sudah koordinasi dengan Bappeda," kata Joko.
Menurut dia, pengusulan anggaran dari Dinas Pariwisata untuk APBD Siak 2022 itu tidak buruk. Namun, normalnya APBD 2022 akan berjalan pada bulan Mei sehingga tenggat waktunya terlalu panjang, sementara kondisi Kapal Kato sangat memprihatinkan.
Mendengar desakan itu, Fauzi berjanji akan bergotong royong untuk membersihkan Kapal Kato tersebut dalam waktu dekat.
Joko Susilo menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal janji Kepala Dinas Pariwisata Siak tersebut.
Jika usulan itu dicoret dengan berbagai alasan, pihaknya kembali menggalang sejuta koin lagi demi menjaga muruah terhadap benda peninggalan SSK II tersebut.
"Jika mau refocusing, rasionalisasi anggaran di kemudian hari, ya, silakan. Akan tetapi, anggaran untuk Kapal Kato jangan diganggu-ganggu. Jika diganggu, artinya Pemkab Siak mengajak perang masyarakat, dan sudah jelas kami siap untuk itu," tegas Joko.
Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni membenarkan telah bertemu dengan masyarakat dan PCBS untuk membahas Kapal Kato. Ia tidak menafikan kondisi Kapal Kato yang memprihatinkan.
"Saya tidak menganggap ini sebuah polemik, tetapi ini kritik yang membangun serta narasi yang konstruktif dari masyarakat. Justru saya berterima kasih adanya perhatian yang besar untuk khazanah benda cagar budaya kita," kata Fauzi.
Ia menampung ide dan usulan masyarakat dalam pertemuan itu. Pada kesempatan itu dia berjanji akan melaksanakan dua solusi konkret untuk perawatan Kapal Kato. (*)