Peternak Indonesia Rugi Rp 9,9 Triliun karena Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
SabangMerauke News, Jakarta - Penyebaran virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang mewabah hewan ternak kini sudah menyebar di 16 provinsi di Indonesia.
Direktur kesehatan Hewan (Ditkeswan) Direktorat Jendral PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian, Ira Firgorita mengatakan adanya wabah PMK telah menyebabkan dampak ekonomi untuk Indonesia.
"Penyakit ini menyebabkan kerugian yang sangat besar, pasti ada penurunan produktivitas, kalau daging misal penurunan produksi daging, untuk susu yang bakal mengalami penurunan hingga kematian hewan," ujarnya dalam Webinar bersama Kadin, baru-baru ini.
Ira menjelaskan pada saat adanya wabah PMK Otomatis pemerintah melakukan langkah-langkah mitigasi dengan cara melakukan pembatasan aktivitas lalulintas hewan ternak.
Sebab virus PMK sangat cepat dan mudah untuk menyebar, bahkan bisa melalui udara dan kontak fisik. Hal tersebut praktis bakal mempengaruhi tata niaga hewan ternak.
"Dari hasil kajian beberapa ahli, bahwa potensi kerugian dari PMK ini bisa mencapai Rp9,9 triliun, bahkan bisa lebih dari itu," sambungnya.
Ira menjelaskan adanya wabah ini juga berpotensi untuk adanya larangan ekspor untuk hewan ternak. Karena beberapa negara sudah mengetahui adanya wabah PMK di Indonesia.
"Kita sudah menerima pernyataan untuk penghentian sementara dari Australia, Malaysia untuk ekspor, ini tentu dampak yang harus kita hadapi," lanjutnya. (*)