Klaim Cetak Laba Rp 381 Miliar, Berapa Sih Dividen yang Dibagikan Bank Riau Kepri?
SabangMerauke News, Pekanbaru - Bank Riau Kepri (BRK) mengklaim cetak laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 381,01 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan yang signifikan dibanding laba tahun sebelumnya sebesar Rp 463,96 miliar atau turun mencapai Rp 82 miliar.
Manajemen BRK menyebut penurunan laba tersebut akibat pandemi Covid-19. Selain itu, alasan menjalankan bisnis dengan kehati-hatian menjadi alibinya.
Sejauh ini, belum diketahui berapa besaran alokasi dividen dari laba yang diperoleh untuk dibagikan oleh BRK kepada para pemegang saham.
Humas BRK, Dwi hanya menjelaskan kalau pembagian dividen bergantung pada komposisi modal (saham) yang disetorkan para pemegang saham di BRK.
Ia menjelaskan, saat ini ada 21 pemegang saham seri A yaitu Provinsi Riau dan Kepulauan Riau serta kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Selanjutnya ada juga 1 pemegang saham seri B yakni Koperasi Amanah Riau Kepulauan Riau.
"Pembagian dividen dilakukan secara proporsional kepada setiap pemegang saham. Pembagian deviden ini tentu berdasarkan jumlah dan waktu penyetoran modal," kata Dwi, Sabtu (28/5/2022) kemarin malam.
Sayangnya, Dwi tidak merincikan berapa jumlah riil distribusi dividen yang dibagikan kepada ke-22 pemegang saham tersebut.
Ia hanya menyinggung soal penyertaan tambahan modal dari salah satu pemegang saham yakni Pemprov Riau sebesar Rp 120 miliar tahun ini. Dari penempatan modal tersebut kata Dwi, persentase kepemilikan saham Pemprov Riau naik dari 38 persen menjadi 43,15 persen.
SabangMerauke News masih menunggu penjelasan lebih lanjut dan konkret dari BRK soal alokasi laba untuk dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
BERITA TERKAIT: Gubernur Syamsuar Dinilai Tak Serius Benahi Masalah Krusial di Bank Riau Kepri: Skandal Fee Ilegal dari Broker GRM Terkesan Dibiarkan!
Diwartakan sebelumnya, di tengah panas-panasnya akan melakukan konversi menjadi bank syariah, laba Bank Riau Kepri tahun buku 2021 dilaporkan mengalami penurunan secara tajam. Laba anjlok mencapai Rp 82 miliar bila dibanding dengan tahun 2020. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) Tahunan yang digelar Sabtu (23/4/2022) lalu di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri.
RUPS Tahunan digelar dengan agenda penyampaian laporan tahunan tahun buku 2021 yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Tercatat, laba bersih Bank Riau Kepri tahun 2021 setelah dipotong pajak sebesar Rp 381,01 miliar. Angka tersebut jauh di bawah laba yang dicatatkan Bank Riau Kepri di tahun 2020 sebesar Rp 463,96 miliar.
BERITA TERKAIT: Bank Riau Kepri Diterpa Isu Rekayasa Laporan Keuangan, Ini Kata Pejabat Humas
Laporan keuangan tersebut telah disetujui oleh pemegang saham BRK yang merupakan pemda di jajaran Pemprov Riau dan Pemprov Kepulauan Riau.
"Kontraksi laba disebabkan kondisi bisnis yang belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena manajemen BRK menerapkan kehati-hatian," terang Dwi.
Selain itu, penurunan laba ini bertolak belakang dengan banyaknya aneka penghargaan (award) yang digondol oleh BRK sepanjang tahun ini. Padahal, nyatanya kinerja keuangan BRK yang salah satunya dinilai berdasarkan pertumbuhan laba melorot tajam.
Bila dibandingkan dengan perbankan daerah lain, penurunan laba yang cukup besar ini menjadi tanda tanya.
"Banyaknya penghargaan (award) tidak menjamin kondisi sebenarnya dari perusahaan. Karena award itu hanya sekadar branding. Di dalamnya terkadang ada unsur bisnis juga. Dan lembaga yang memberikan award tersebut juga belum tentu kapabel," kata seorang pengamat perbankan di Riau yang tak ingin disebut namanya.
Pekan lalu, DPRD Riau telah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Bank Syariah Riau Kepri sebagai salah satu syarat konversi BRK menjadi bank syariah daerah. (cr1)