Makna Gelar 'Datuk Bandaro Alam' yang Disematkan LAN Kuansing untuk Kapolda Riau
SM News, Kuansing - Kapolda Riau, Irjen (Pol) Agung Setya Imam Effendi dianugerahi gelar kehormatan adat yakni Datuk Bandaro Alam oleh Limbago Adat Nogori (LAN) Kuantan Singingi. Penganugerahan gelar kehormatan tersebut dilakukan tak lama usai aksi jenderal bintang dua ini menyikat pengrusakan cagar biosfer Giam Siak Kecil dan menangkap pelaku ilegal logging di kawasan konservasi yang terdaftar di UNESCO tersebut, Kamis (18/11/2021).
Lantas apa makna gelar Datuk Bandaro Alam yang diberikan kepada Kapolda Riau dan apa pula latar belakangnya?
Ketua Umum Lembaga Adat Nagori (LAN) Kuansing, Datuk Panglimo Dalam, Suhardiman Amby menyatakan, gelar Datuk Bandara Alam memiliki makna seorang pembesar yang memiliki kekuatan untuk menjaga alam.
Suhardiman yang juga merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kuansing menyebut selama Irjen Pol Agung Setya yang menjabat di Riau sejak 2019, warga Riau sudah terbebas dari asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyinggung hal tersebut dengan aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang merupakan ide kreasi dan inovasi terobosan dari Irjen Agung. Aplikasi tersebut dapat memantau dan melaporkan kejadian karhutla sehingga dapat direspon dan dicegah secara cepat penanganannya.
Suhardiman juga mengklaim kinerja Kapolda dalam menjaga alam dalam penindakan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang marak terjadi di Kuansing. PETI menyebabkan lingkungan rusak dan sungai-sungai alam tercemar bahan kimia berbahaya.
LAN Kuansing diklaim sebagai lembaga tempat bersatunya pemuka adat, para datuk pucuk adat yang ada di negeri berjuluk Tali Tigo Sapilin tersebut.
"Ini sebagai bentuk kehormatan bagi masyarakat Kuansing untuk memberikannya kepada Kapolda Riau," kata Suhardiman.
Kepengurusan LAN Kuansing merupakan orang diturunkan gelar adat dari keturunan leluhurnya, bukan diangkat lewat pemilihan. LAN Kuansing terdiri dari 2 rantau atau wilayah yakni Rantau Kuantan dan Singingi.
Kapolda Riau, Irjen Agung mengapresiasi yang mengucap terima kasih kepada pemimpin dan masyarakat Kuansing atas anugerah gelar kehormatan adat yang diterimanya. Ia berjanji akan menjaga makna gelar kehormatan tersebut sebaik-baiknya.
"Ini menjadi pengalaman pribadi kami dan merupakan kehormatan dan anugrah bagi saya. Insya Allah akan dijaga dengan sebaik-baiknya," tutur Kapolda Riau. (*)