Geger Batal Tender 700 Unit Mobil di PT Pertamina Hulu Rokan, Ada Apa Sebenarnya di Blok Rokan?
SabangMerauke News, Pekanbaru - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator ladang minyak Blok Rokan dikabarkan membatalkan tender penyediaan 700 unit kendaraan roda empat (mobil). Diduga hal ini terjadi akibat adanya dugaan intervensi dan dugaan bernuansa pengaturan proyek.
Informasi yang beredar menyebutkan kalau pembatalan tender terjadi sehari pasca-adanya kegiatan ramah tamah di kediaman anggota DPR RI, Muhammad Nasir pada 26 April 2022 silam. Pertemuan itu juga dihadiri Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin biasa dipanggil Buyung dan juga Ketua Asosiasi Kontraktor Migas Riau (AKMR), Azwir Effendy.
Dilaporkan bahwa rencana awal pembukaan dokumen penawaran akan berlangsung pada 27 April atau sehari setelah persamuhan tersebut. Adapun nama proyek tersebut yakni tender kegiatan penyediaan jasa rental kendaraan ringan penumpang untuk area operasi PHR dengan nomor tender SPHR00180A.
Kabar menyebutkan kalau sebelum pengumuman penundaan tender, beredar pesan Whatsapp di antara calon peserta tender. Pesan itu diduga berasal dari Ketua Asosiasi Kontraktor Migas Riau, Azwir Effendy.
Adapun pesan itu berbunyi, "Penundaan ini hasil pertemuan saya dengan Pak Buyung, Pak Feri dan Bang Nasir di rumahnya tadi malam."
Isi pesan tersebut entah kebetulan, benar-benar terjadi. Pihak SCM PHR melakukan penundaan jadwal pemasukan dokumen penawaran lelang sampai waktu yang ditentukan kemudian. Pemberitahuan penundaan itu disebut disampaikan oleh Ivi Natasya atas nama panitia tender.
Berita lain menyebut kalau setelah acara itu, Azwir Effendy mengundang lima perusahaan peserta tender untuk hadir pada 28 April 2022 di Hotel Premiere, Pekanbaru pukul 2 siang.
Kelima perusahaan yang diundang adalah PT Andalan Permata Buana, PT Andalas Karya Mulya, PT Alamwisesa Pratama dan PT Swadaya Abdi Manunggal. Namun, kelima perusahaan tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Azwir Effendy disebut mengadakan pertemuan untuk mengetahui lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi atas pembatalan jadwal tender itu.
Berdasarkan informasi diterima media, Azwir kembali mengundang kelima perusahaan pada 10 Mei 2022.
Pada 12 Mei lalu, dilaporkan PT PHR melangsungkan agenda pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran. Informasi menyebutkan kalau proyek itu akhirnya diikuti sebanyak 9 perusahaan, termasuk yang kabarnya pernah diundang oleh Azwir.
Dikonfirmasi soal munculnya informasi tersebut, Azwir tak menyentuh substansi tudingan. Azwir belum membeberkan cerita versinya untuk membantah tudingan tersebut.
"Biasa dinda, ujian kesabaran. Yang benar bisa jadi salah dan yang salah bisa jadi benar," terang Azwir via pesan WhatsApp, Minggu (22/5/2022).
Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin tidak memberikan respon saat dikonfirmasi atas informasi yang beredar tersebut. Demikian pula halnya Vice President Corporate Affair PHR wilayah kerja Rokan, Sukamto Tamrin hingga berita ini diterbitkan tak menggubris pesan yang dilayangkan SabangMerauke News.
Sementara, anggota DPR RI dapil Riau, Muhammad Nasir juga belum dapat dikonfirmasi. (*)