Kamsol Digoyang Tuduhan Dugaan Korupsi, Ini Penjelasannya Ketika Namanya Disebut Calon Kuat Penjabat Bupati Kampar
SabangMerauke News, Pekanbaru - Aksi demonstrasi menolak pengangkatan Penjabat Bupati Kampar di luar usulan nama yang diajukan Gubernur Riau, Syamsuar kembali muncul. Sekelompok massa menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Kampar Bersatu (AMKB) menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Riau, Kamis (19/5/2022).
Massa aksi memajang sejumlah tuntutan yang ditulis dalam spanduk. Mereka menolak pengangkatan Penjabat Bupati Kampar yang tidak masuk dalam 3 usulan nama Gubernur Riau kepada Menteri Dalam Negeri.
"Menolak Penjabat Bupati Kampar di Luar Rekomendasi Gubernur. Kampar Bukan Barang Dagangan. Kalau Haus, Cukup Nyari Minum, Bukan Jabatan," demikian bunyi beberapa tuntutan massa.
Koordinator aksi, Feri menyatakan pihaknya menolak aparatur sipil negara (ASN) yang bermental politikus. Ia meminta agar dalam proses pengangkatan Penjabat Bupati Kampar, tidak sampai menjual harkat dan martabat Kampar.
"Kami meminta jangan jual Kabupaten Kampar demi kepentingan pribadi. Kami menolak terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bermental politik," tegas Feri.
Dalam aksi tersebut, massa juga kembali menghembuskan tuduhan serius terhadap Kamsol, Kepala Dinas Pendidikan Riau yang namanya mendadak muncul dalam bursa Penjabat Bupati Kampar.
Menurut Feri, Kejaksaan Tinggi Riau diminta untuk mengusut tuntas dugaan korupsi (mark up) kegiatan belanja makan minum pasien dan dokter spesialis di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti yang diduga melibatkan Kamsol saat menjadi Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Kami juga meminta kepada Kejaksaan Tinggi Riau untuk mengusut dugaan tindak pidana korupsi Kabid SMA Dinas Pendidikan Provinsi Riau tahun 2016 yang diduga Kamsol ikut terlibat dalam pembangunan sekolah baru gedung SMA 1 Tembilahan, Inhil," tegas Feri.
Terakhir, massa mengirim pesan keras kepada Kementerian Dalam Negeri agar tidak mengangkat Penjabat Bupati Kampar yang mereka duga disponsori oknum pengusaha lokal di Riau.
Kepala Bagian Pemerintaan Biro Tata Pemerintahan Setdaprov Riau, Ade Yulisnawati menyatakan akan menyampaikan tuntutan pendemo kepada Gubernur Riau. Ia menjelaskan, proses penunjukkan Pj Bupati Kampar masih berlangsung di Kemendagri.
"Sampai hari ini Pemerintah Provinsi Riau belum menerima Surat Keputusan (SK) penetapan Penjabat Bupati Kampar. Kami hanya disuruh mempersiapkan pelantikan secara radiogram," kata Ade.
Kamsol Beri Pernyataan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol merespon soal namanya yang dituduh terkait dengan dugaan korupsi konsumsi di RSUD Kepulauan Meranti. Menurutnya, persoalan tersebut sudah ditangani dan dirinya tidak terkait sama sekali dengan tuduhan tersebut. Ia mempersilahkan agar kasus itu ditanyakan ke pihak terkait.
"Silahkan ditanyakan kepada pihak yang menanganinya. Justru saya bersama Bupati dan Inspektorat Meranti saat itu ikut melakukan evaluasi terhadap rumah sakit tersebut dan kasusnya sudah ditangani. Bahkan saat sidang TGR saya yang menjadi pimpinannya sehingga saya tidak terlibat kasus dugaan korupsi tersebut," kata Kamsol.
Menyangkut munculnya nama dirinya sebagai calon kuat Penjabat Bupati Kampar, Kamsol hanya berkomentar datar. Ia justru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan di media.
"Kalau itu (soal Penjabat Bupati Kampar, red) kami tidak tahu lah. Itukan kebijakan pemerintah. Sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi resminya. Terkait isu berkembang saya dapat dari berita saja," jelas Kamsol.
Sebelumnya, Gubernur Riau telah mengirim 3 nama kandidat Penjabat Bupati Kampar kepada Menteri Dalam Negeri.
Ketiganya yakni Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Riau Zulkfifli, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Riau, Imron. Belakangan, kabar berhembus kalau Mendagri menolak usulan ketiga nama tersebut. Secara mendadak muncul nama Kamsol sebagai orang yang disetujui oleh Mendagri. (cr2)