Tokoh Riau Nilai Kandidat Penjabat Wali Kota Pekanbaru yang Muncul Tak Penuhi Kualifikasi
SabangMerauke News, Pekanbaru - Sejumlah nama kandidat Penjabat Wali Kota Pekanbaru yang muncul, baik yang diusulkan oleh Gubernur Riau maupun yang diduga lewat 'pintu samping' dan 'jalur langit' dinilai tidak memenuhi kualifikasi. Nama-nama yang beredar tidak kapabel untuk menjawab tantangan dan keterpurukan Kota Pekanbaru dalam satu dasawarsa terakhir.
"Saya telah membaca sejumlah nama-nama yang mengemuka di media. Tapi, saya belum melihat ada yang memadai dan memenuhi aspek-aspek kepemimpinan yang dibutuhkan oleh Kota Pekanbaru saat ini dan ke depannya," kata tokoh masyarakat Riau, Fauzi Kadir kepada media, Kamis (12/5/2022).
Fauzi menilai, Kota Pekanbaru terlambat kemajuannya padahal merupakan pusat pemerintahan Provinsi Riau. Seluruh sumber daya tersedia di Riau, namun Pekanbaru terindikasi gagal menjadi kota maju yang modern.
Ia menegaskan, Penjabat Wali Kota Pekanbaru akan memimpin selama lebih dua tahun. Karenanya, Pj Wali Kota tak boleh diisi oleh figur dengan kapasitas dan kualitas standar yang minimalis. Dibutuhkan sosok pemimpin kota yang memiliki kemampuan operasional taktis dan strategis untuk mengejar ketertinggalan, serta penguasaan lapangan yang handal.
"Sayangnya, tak ada nama-nama yang muncul memenuhi kualifikasi tersebut. Sangat disayangkan sekali. Namun, saya meyakini, Kemendagri dan pihak-pihak terkait akan mengambil sikap yang lebih maju dan progresif untuk menetapkan orang yang tepat," tegas Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Riau ini.
Terkait mengemukanya nama Sekretaris DPRD Riau, Muflihun, Fauzi Kadir menilai kapasitasnya belum memadai. Rekam jejak dan pengalaman birokrasi serta kemampuan leadershipnya belum teruji. Sementara, untuk memimpin Kota Pekanbaru dibutuhkan sosok yang kuat dan teruji.
"Mohon maaf, penilaian saya sosok sekelas Sekwan belum cukup kapabel. Masih belum matang. Tantangan kota ini amat berat. Harus memiliki leadership yang kuat," tegas Fauzi Kadir.
Sekretaris DPRD Riau, Muflihun belum bisa dikonfirmasi ikhwal penilaian tokoh Riau terhadap kapasitas dirinya. Pesan konfirmasi via WhatsApp belum dibalasnya.
Awasi Politik Transaksional
Terpisah, Ketua Umum Forum Intelektual Muda Riau (FIMRI Indonesia), Robert Hendrico mewanti-wanti adanya manuver sejumlah pihak yang melakukan lobi politik terkait pengangkatan Penjabat Wali Kota Pekanbaru. Robert mengultimatum agar politik transaksional tidak dilakukan.
"Dari informasi yang kami peroleh, gerakan ke arah itu sudah ada. Jangan sampai pengangkatan Penjabat Wali Kota Pekanbaru dinodai politik transaksional," kata Robert.
Ia menilai, kepentingan pengusaha dalam pengangkatan Wali Kota Pekanbaru ini amat rentan. Namun, ia meyakini benteng Kementerian Dalam Negeri tidak akan dapat dijebol oleh manuver politik tersebut. Robert meyakini Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai sosok yang memiliki integritas penuh perhitungan dalam mengambil keputusan.
"FIMRI meminta Kemendagri jangan terjebak dengan politik uang dan transaksional. Salah menentukan Penjabat Wali Kota akan berakibat fatal pada masa depan Kota Pekanbaru," tegas Robert yang memonitor terus dinamika pengangkatan Pj Wali Kota Pekanbaru. (*)