Harga Cabai Makin 'Pedas', Disperindag Tanjungpinang Sebut Faktor Curah Hujan Tinggi
SM News, Tanjungpinang - Kenaikan harga cabai terjadi di beberapa pasar tradisional di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang diketahui, sejak beberapa hari lalu harga cabai rawit mengalami kenaikan cukup tinggi.
Kepala Disperindag Tanjungpinang, Atmadinata mengatakan penyebab kenaikan harga cabai dikarenakan curah hujan yang tinggi di daerah penghasil.
"Ini mengakibatkan panen cabai tidak seperti biasanya. Sehingga distributor/ agen cabai di Tanjungpinang mendapat kiriman lebih sedikit dari kuota biasanya," kata Atmadinata, Rabu (17/11/2021) kepada SM News.
Menurutnya kenaikan harga cabai di Tanjungpinang disebabkan ketersediaan cabai di pasar menjadi berkurang, sedangkan permintaan tetap tinggi.
Namun demikian Atmadinata mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya bisa melakukan monitoring ketersediaan stok dan perkembangan harga cabai di pasar tradisional Tanjungpinang.
"Penentuan harga ditentukan para pedagang," katanya.
Diketahui harga cabai rawit kini berada di harga Rp 35 ribu per kilogram. Dimana sebelumnya dibanderol Rp 28 ribu per kilogram.
"Selain itu cabai merah harga Rp 60 ribu per kilogram. Awalnya berkisar di harga Rp 35 ribu per kilogramnya.Sementara untuk harga cabai nano di harga Rp 40 ribu dulunya berkisar Rp 36 ribu per kilogramnya," katanya.
Data yang dihimpun media ini, kenaikan harga cabai dikarenakan musim hujan yang tidak menentu. Akibatnya pasokan cabai menjadi terganggu. (cr3)