Perut Kanit Resmob Polda Ditusuk Pakai Tombak, Begini Kondisinya
SabangMerauke News, Jambi - Kanit Resmob Ditreskrimum Polda Jambi AKP Johan Silain ditusuk pelaku begal dengan tombak. Akibatnya, Silain terluka parah di bagian perut dengan tombak panjang menempel di perutnya.
Beredar foto kondisi Silain saat dirawat di RSUD Raden Mattaher di Jambi. Dari foto itu terlihat Silain terbaring di tempat tidur rumah sakit.
Terlihat juga ada seorang tenaga medis di samping Silain. Tangan Silain tampak memegang gagang tombak di atas perutnya. Sementara perutnya terlihat ditutup kain kasa puting. Diduga untuk menutupi lukanya usai dibersihkan.
Tampak juga, kedua tangan dari tenaga medis berada di gagang tombak. Kuat dugaan, ini proses untuk mengeluarkan tombak dari perut Silain. Dari foto itu, tampak ada infus serta oksigen.
Untuk diketahui, AKP Johan Silain ditusuk pelaku begal bernama Taufik Galing (32) dengan tombak. Penusukan ini terjadi ketika polisi melakukan penangkapan terhadap Galing.
Dirkrimum Polda Jambi, Kombes Pol Kaswandi Irwan mengatakan, insiden ini terjadi di Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi, Selasa (10/5/2022) pukul 18.00 WIB.
"Saat akan ditangkap polisi di rumahnya, pelaku Galing menyerang dan menombak Silaen, sehingga dia ditembak di tempat oleh anggota," kata Kaswandi Irwan.
Dia menambahkan, penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapat informasi pelau Galing sedang berada di rumahnya.
Menindaklanjuti informasi itu, tim gabungan dari Resmob Polda Jambi, Opsnal Polresta Jambi, Polres Batanghari, dan Polres Muarojambi langsung mendatangi rumah Galing.
"Di TKP, pelaku yang telah mengetahui kedatangan polisi sempat berteriak: 'Silakan tangkap, saya sudah siap. Saya akan melakukan perlawanan," kata Kaswandi menirukan ucapan pelaku.
Tim lalu mengepung kediaman pelaku, kata dia, Silaen yang saat itu memimpin penangkapan, langsung masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota.
Namun Galing yang sudah menunggu di dalam rumah, langsung menombak Silaen.
"Anggota kami, AKP Silaen posisinya di depan, karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi anti peluru, tetapi ditusuknya di perut kirinya," katanya. (*)