Irwan Nasir Prihatin Lihat Kondisi Meranti Salah Urus: Pengusaha Hengkang dan Siap Maju Caleg DPR
SabangMerauke News, Selatpanjang - Mantan Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir bertatap muka dengan sebanyak 27 orang mantan kepala desa di Kabupaten Kepulauan Meranti di kediamannya, Jalan Pramuka, Selatpanjang, Selasa (10/5/2022). Dalam balutan acara silaturahmi Idul Fitri, politisi Partai NasDem tersebut memaparkan kondisi Meranti yang salah urus saat ini.
"Pertemuan semacam ini sudah sangat lama tidak kita gelar karena adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun. Baru kali ini kita bisa bersua dan bersilaturahmi kembali. Dengan adanya momen ini, rasa rindu yang terlepaskan dan kerinduan yang terobati," ungkap Irwan.
Bupati Meranti dua periode ini menegaskan walau dirinya sudah tidak lagi menjabat, namun ia tetap memantau perkembangan kabupaten termuda di Riau ini. Kerisauannya terhadap kondisi Kepulauan Meranti saat ini telah menjadi beban pikirannya.
"Banyak kepala desa yang aktif maupun tidak mendatangi saya untuk berdiskusi dan membangun komunikasi. Mereka menyatakan kerisauan terhadap kondisi ekonomi masyarakat kita saat ini. Untuk itulah semua pemikiran itu kita kumpulkan menjadi satu agar berguna untuk masyarakat," ujar Irwan.
Irwan mengakui dirinya prihatin dengan adanya kebijakan pemerintah daerah saat ini yang sebenarnya tidak perlu dilakukan karena justru mengorbankan masyarakat.
"Misalnya kebijakan merumahkan honorer yang menyebabkan penambahan jumlah pengangguran. Ada juga kebijakan lainnya, kita tidak bisa menutup mata dan telinga," ujar Irwan.
Pengusaha Hengkang Dari Meranti
Irwan juga menceritakan jika ada beberapa pengusaha yang mendatangi dirinya untuk pamit dan tidak ingin berinvestasi lagi di Meranti. Ini disebabkan karena kebijakan pemda yang membuat mereka terhambat melebarkan sayap bisnisnya.
"Ada beberapa kebijakan yang seharusnya tidak perlu dibuat yang menghambat pengusaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Mereka minta maaf dan keluar dari Kepulauan Meranti karena ada beberapa peraturan dan kebijakan membuat mereka rugi menjalankan bisnis," ucapnya.
Dimasa pemerintahannya, Irwan juga menyebutkan jika dirinya berhasil keluar dari zona buruk dengan menurunkan angka kemiskinan yang signifikan dan memperoleh predikat sebagai kabupaten pemekaran terbaik di Indonesia.
Namun hal tersebut kata Irwan, berbanding terbalik dengan kondisi hari ini. Di mana Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi perbincangan hangat terkait kebijakan kontroversial yang diambil pemda.
Menurutnya, marwah Kabupaten Meranti harus dijaga. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya Meranti ekonominya lumpuh. Hal ini bisa menjadi alasan mengembalikan kabupaten Meranti ke kabupaten induk Bengkalis.
"Suara-suara ini sudah mulai berdengung di mana-mana," ungkap Irwan.
Ditambahkan Irwan, kembalinya Kepulauan Meranti ke pangkuan ibu kandungnya Bengkalis merupakan sesuatu yang sangat memalukan.
"Kita bukan tak mampu mengurus kabupaten ini. Hanya saja sekarang ini salah urus. Untuk itu mari kita bantu bagaimana citra kita bisa baik lagi di luar dan tetap eksis. Saya berharap kepada kita yang sudah tidak menjabat lagi setidaknya punya beban moral untuk mengembangkan ekonomi masyarakat," tuturnya.
Maju Jadi Caleg DPR
Dalam pertemuan tersebut, Irwan juga menyatakan akan maju pada pemilihan legislatif untuk duduk di kursi parlemen. Dia akan maju sebagai anggota DPR-RI untuk daerah pemilihan Riau I.
Rencananya, Irwan akan menggunakan partai besutan Surya Paloh, yakni Partai Nasdem sebagai kendaraan politik.
"Target saya hanya tidak terlalu muluk. Hanya butuh 75-80 ribu suara saja dan 40 ribu harus saya dapatkan dari Kabupaten Kepulauan Meranti sehingga nantinya tidak terlalu banyak juga mencarikan dukungan dari kabupaten luar," jelas Irwan.
Terhadap keinginan Irwan tersebut, seluruh mantan kepala desa mendukung penuh apa yang menjadi hajatnya untuk duduk di DPR RI guna menjemput aspirasi masyarakat.
"Kami sepakat untuk mendudukkan Irwan Nasir sebagai wakil dari Kepulauan Meranti di DPR-RI. Kita perlu mencari sosok yang bisa menyelamatkan Meranti agar tidak karam dan saat ini sudah seperti kapal yang oleng. Kita juga tidak perlu berandai-andai, dia juga sudah membuktikan kiprah dan kemampuannya," ucap mantan Kepala Desa, Badrun. (R-01)