Harta Pemilik BCA Hilang Rp 30 Triliun Sehari, Efek Saham Melemah
SabangMerauke News - IHSG yang mengawali perdagangan pada Mei 2022 dengan catatan negatif berdampak terhadap kekayaan sejumlah orang kaya di Indonesia. Dampak timbul lantaran koreksi IHSG cukup dalam, mencapai 4,42% ke level 6.909,75 pada perdagangan Senin (9/5/2022).
Koreksi yang terjadi merupakan penurunan terbesar sejak awal tahun. IHSG pun kembali ke level terendah sejak 10 Maret 2022.
Saham-saham yang melemah termasuk milik para taipan RI. Hal ini membuat kekayaan mereka dari kepemilikan saham susut.
Berikut daftar beberapa taipan yang kekayaannya tergerus pada perdagangan kemarin.
1. Keluarga Hartono
Kekayaan keluarga Hartono lenyap sekitar Rp 30 triliun akibat perdagangan buruk pagi ini. Bank BCA (BBCA) yang merupakan emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sahamnya terkoreksi 5,54% atau kapitalisasi pasarnya menguap Rp 55,51 triliun.
Keluarga Hartono yang merupakan pemilik dari PT Dwimuria Investama Andalan yang merupakan pengendali BCA dengan kepemilikan 55,94% mengalami penyusutan kekayaan mencapai Rp 31 triliun.
Tidak hanya BBCA, emiten Grup Djarum lainnya yang dikendalikan keluarga Hartono juga bernasib serupa dengan Sarana Menara Nusantara (TOWR) melemah 2,97% dan Supra Boga Lestari (RANC) menyentuh batas auto rejection bawah (ARB), terkoreksi 6,89%.
2. Keluarga Sariaatmadja
Konglomerat media yang mulai merambah ke sektor teknologi, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, juga menyaksikan kekayaannya menguap pada perdagangan hari ini. Saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) ditutup ARB dengan kapitalisasi pasar berkurang Rp 12,63 triliun. Artinya Eddy yang menggenggam langsung 23% saham EMTK hartanya berkurang Rp 2,90 triliun dari perdagangan saham EMTK.
Sejatinya pengurangan kekayaan keluarga Sariaatmadja jauh lebih besar lagi, mengingat emiten lainnya yang tergabung dalam grup Emtek juga mengalami pelemahan signifikan. Saham SCMA hari ini ditutup melemah 5,51% ke level Rp 240/saham, adapun saham Bukalapak.com (BUKA) ditutup ARB 6,81%, turun ke harga Rp 356/saham. Sedangkan emiten RS yang dikendalikan, SAME, melemah 5,51%.
3. Boy Thohir
Taipan pertambangan RI Garibaldi 'Boy' Thohir juga mengalami nasib serupa. Pelemahan ini terjadi di semua segmen portofolio bisnisnya, yang kini telah mencakup perusahaan teknologi.
Adaro Minerals yang mengalami reli gila-gilaan sejak awal tahun hari ini sempat mengalami ARB, meskipun akhirnya mampu memangkas kerugian perdagangan di angka -4,76% dengan kapitalisasi pasar berkurang Rp 5,31 triliun. Selanjutnya saham Adaro Energy (ADRO) juga melemah 3,59% atau valuasinya berkurang Rp 3,83 triliun.
Sementara itu saham di GOTO yang juga dimilikinya - meski angkanya tidak signifikan - kapitalisasi pasarnya berkurang Rp 19,97 triliun (-6,62%).
Sedangkan dua saham yang dimiliki secara langsung oleh Boy Thohir yakni Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) melemah 3,64% dan MDKA terkoreksi 5,66%. Dari MDKA saja yang sahamnya dimiliki 8,34%, kekayaan Boy Thohir telah menguap sekitar Rp 603 miliar.
Jumlah harta Boy Thohir yang berkurang akibat kurang semaraknya perdagangan hari ini pasti akan jauh lebih besar lagi, mengingat saham-saham lainnya yang telah disebutkan sebelumnya juga mengalami pelemahan signifikan hari ini.
4. Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya
Emiten investasi milik Menteri Pariwisata RI Sandiaga Uno dan rekan bisnisnya Edwin Soeryadjaya, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) melemah 3,85% atau kapitalisasi pasarnya lenyap Rp 1,90 triliun pada perdagangan hari ini. Sementara itu emiten tambang yang dikendalikan Grup Saratoga yaitu Merdeka Copper Gold (MDKA) melemah 5,66% atau kapitalisasi pasarnya menguap Rp 7,23 triliun.
Saratoga diketahui menguasai 17,38% saham MDKA, sedangkan Sandiaga Uno dan Edwin masing-masing diketahui memiliki 21,51% (2,92 miliar) dan 33,10% (4,49 miliar) saham SRTG. Artinya dari transaksi di kedua saham tersebut, kekayaan Sandiaga hari ini menguap sekitar Rp 679 miliar, sedangkan harta Edwin berkurang Rp 1,04 triliun. (*)