2 Bulan Sehat Usai Cangkok Jantung Babi, Pria Ini Meninggal Kena Virus
SabangMerauke News - Pada Januari lalu, dunia medis membawa kabar bahagia dengan mengabarkan bahwa pria bernama David Bannett berhasil menerima transplantasi jantung babi.
Sayangnya, David Bannett hanya bertahan dalam hitungan 2 bulan saja setelah kondisinya memburuk dan akhirnya meninggal di University of Maryland Medical Centre tanpa alasan jelas pada Maret kemarin. Padahal, masa awal setelah mendapatkan transplantasi jantung, kondisi Bennett cukup baik dan jantung barunya pun bekerja cukup normal.
Baru-baru ini, peneliti menyebut hal ini disebabkan karena jantung babi yang ditransplantasi pada David Bennett terinfeksi virus. Dalam sebuah laporan pada Rabu (4/5/2022), Massachusetts Institute of Technology (MIT) Technology Review menduga jantung Bennett terinfeksi virus babi yang bernama porcine cytomegalovirus, ini berdampak buruk pada transplantasi.
"Kami mulai mempelajari mengapa dia meninggal. Virus mungkin adalah aktornya, atau bisa jadi aktornya, yang memicu semua ini," kata ahli bedah transplantasi Universitas Maryland School of Medicine (UMSOM) Bartley Griffith, dikutip dari The Independent, Minggu (8/5/2022).
Jantung babi yang digunakan pada Bennett merupakan buatan perusahaan bioteknologi Revivicor yang mengubah beberapa kode genetik untuk mengurangi efek penolakan saat transplantasi.
Pada awal Maret, para ilmuwan telah menekankan pentingnya lingkungan bebas penyakit sebagai bagian dari upaya mengurangi risiko infeksi. Selain itu, babi donor juga perlu diperiksa dari patogen babi sebelum dibawa ke laboratorium.
Jika virus benar-benar penyebab kematian Bennet, berarti transplantasi pada masa depan akan membutuhkan proses penyaringan lebih baik untuk memastikan organ bebas infeksi. (*)