Hepatitis Misterius Intai Anak-anak, Begini Tips Mencegahnya
SabangMerauke News - Kementerian Kesehatan (Kemkes) membagi cara mudah mencegah penularan penyakit hepatitis misterius yang sudah banyak diderita anak-anak di Eropa, Amerika, Asia, dan telah masuk ke Indonesia.
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, hepatitis akut yang banyak menyerang anak berusia hingga 16 tahun ini diduga disebabkan Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV, dan virus serupa lain. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," kata Hanifah dalam keterangan pers, Kamis (5/5/2022).
Hanifah juga menyebut, protokol kesehatan harus diterapkan untuk menekan potensi penularan Hepatitis Akut. Selain itu, orang tua diimbau mengetahui gejala awal penyakit ini sehingga bisa mengobati anaknya secara cepat jika terindikasi menderita Hepatitis Akut.
Secara umum gejala awal Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.
Orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal jika mengalami gejala-gejala itu. Anak juga diimbau tidak dibiarkan hingga mengalami gejala kuning dan menurun kesadarannya.
"Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelamatkannya sangat kecil," katanya.
Terpisah, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, menjelaskan hepatitis akut artinya suatu infeksi dari hati yang sifatnya sebentar, sekira 2 minggu, dan paling lama sebulan sudah pulih. Entah itu pulih sendiri atau dengan terapi. Ada pula hepatitis kronis yang infeksinya bisa merusak hati.
"Sekarang hepatitis yang disebut misterius itu belum diketahui dengan pasti penyebabnya, termasuk mekanisme atau patofisiologi-nya. Apakah hepatitis akut ini lebih bahaya atau tidak, kita belum bisa menjawab," kata Dicky.
Kendati demikian, dengan adanya temuan kasus di bawah 250 kasus di dunia, sudah kurang dari 20 pasien harus ditransplantasi dan satu orang meninggal. Ini, menurut Dikcy, sudah menunjukkan indikator bahaya.
"Itulah sebabnya harus jadi perhatian dunia dan negara-negara. Karena umumnya, di tengah situasi seperti ini apalagi penyakit baru, maka yang terdeteksi adalah puncak gunung es," tuturnya. (*)