Kacau! Dokter Spesialis dan Ratusan Honorer RSUD Meranti 3 Bulan Belum Gajian: Kami Terpaksa Mengutang
SabangMerauke News, Selatpanjang - Ratusan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti, Selatpanjang belum menerima gaji sejak 3 bulan lalu. Mereka terdiri dari tenaga perawat, tenaga non medis, pegawai bahkan dokter umum hingga dokter spesialis.
Berdasarkan informasi yang diterima SabangMerauke News, tunggakan gaji dan honorer serta insentif belum diterima sejak Januari lalu, hingga memasuki April saat ini.
"Saya dan pegawai lainnya terpaksa ngutang untuk menutupi kebutuhan keluarga," kata seorang tenaga medis di RSUD Kepulauan Meranti, Selasa (19/4/2022).
Seorang dokter lainnya mengaku akan berhenti dari RSUD tersebut karena tak kuat lagi.
"Kami meminta tolong kepada semua pihak yang terkait bisa membantu untuk menyelesaikannya. Tidak berdiam diri dan berkelit dengan alasan administrasi saja. Tapi ada aksi jelas terhadap waktu dan tanggalnya kapan akan dibayarkan," ujar seorang tenaga kesehatan.
Sumber yang tak mau disebutkan namanya itu menyatakan banyak pegawai honorer maupun ASN yang terpaksa harus berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi saat ini kebutuha bulan Ramadan dan menyambut Idul Fitri kian besar.
"Kasihan kawan-kawan lain yang sampai berutang supaya bisa makan keluarga di rumah. Yang saya herankan, kok tak ada anggota Dewan yang bersuara. Kita tidak mau menyudutkan siapa, yang jelas karyawan RSUD hanya bertanya hak kami kapan dibayarkan," ujarnya lagi.
Meski belum jelas kapan akan dibayar, namun para pegawai di RSUD tidak akan mogok kerja dan memastikan kegiatan di RSUD tetap berjalan sehingga tidak menghambat pelayanan di rumah sakit.
"Meskipun hak kami belum dibayarkan dan tidak ada kejelasan mengenai hal ini, kami tetap melayani pasien dan masih bisa bersikap profesional. Hanya saja semangat etos kerja menurun," ucapnya.
Pemda Masih Upayakan
Sementara itu Direktur RSUD Kepulauan Meranti, dr Prima Wulandari yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan pihaknya sedang mengusahakan gaji tersebut akan segera dibayarkan.
"Kita baru selesai rapat. Insyaallah dibayarkan sebelum lebaran. Masalah RSUD ini tetap jadi perhatian khusus kok sama Pemda. Ini sedang kita usahakan, jika kendala aplikasi di BPKAD nya sudah selesai, paling lambat Minggu depan sudah dibayarkan semua," kata Prima, Selasa (19/4/2022).
Menurutnya, manajemen RSUD sedang mengusahakan pembayaran gaji tersebut.
"Mudah-mudahan ada solusinya. Saya pun kasihan dengan mereka. Kalau bisa mereka saja dulu yang digaji, kami ini belakangan juga tak apa-apa," kata Prima lagi.
Ketika ditanyakan, apakah dana pengklaiman BPJS yang mencapai miliaran rupiah bisa digunakan untuk pembayaran gaji, Prima menjawab hal itu tidak bisa dilakukan.
"Klaim BPJS tak bisa dibayarkan gaji, itu salah. Jika kita buatkan kebijakan untuk itu bisa kena kita, karena tidak ada dasarnya," pungkasnya. (R-01)