DSI Gelar Perayaan Hari Konsiliator Indonesia, Perkuat Peran Mediator dalam Penyelesaian Sengketa di Tanah Air
SabangMerauke News, Jakarta - Dewan Sengketa Indonesia (DSI) merayakan Hari Konsiliator Nasional Indonesia yang jatuh tepat pada Senin (18/4/2022) di gedung Yodya Tower, Jakarta. Kegiatan ini juga bersempena dengan silaturahmi buka puasa bersama jajaran pengurus bersama sejumlah tokoh yang hadir memenuhi undangan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat pemangku kebijakan antara lain Kepala Biro Hukum dan Kerjasama dan UKM Kemenkop RI, Hendera Saragih SH, MH, MKn, Direktur Kepahlawanan Keperintisan Kesekawanan dan Restorasi Kemensos, Murhardjani serta anggota DPD RI, Prof Dr Hj Sylviana Murni.
Selain itu, juga dihadiri oleh penasihat khusus DSI, Ir H. Didi Apriadi M.Ak, MH, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama, dan Infomasi Perkarantinaan Badan Karantina Pertanian Kementan, Ir Junaidi MM, Guru Besar Bidang Ilmu Hukum IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H.E Sugianto serta Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri, Kombes Pol Helfi Assegaf SH, S.IK.
Ketua Umum DSI, Sabela Gayo SH, MH, Ph.D dalam sambutannya mengajak semua lapisan masyarakat Indonesia untuk berkiprah menjadi mediator, adjudikator dan arbitrer. Saat ini katanya, di seluruh provinsi Indonesia sudah terdapat 360 mediator yang tergabung dalam DSI.
Gayo menegaskan, setidaknya ada 3 fokus isu mediasi yang dikembangkan DSI saat ini di Indonesia. Yakni mediator terkait perkara-perkara perempuan dan anak yang melibatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan kekerasan anak.
Isu kedua adalah mediator sektor perburuhan dan ketenagakerjaan dan mediatot sektor usaha mikro, kecil menengah dan koperasi.
"Saat ini DSI berfokus pada pengembangan ketiga mediator tersebut. Karena memang kondisi saat ini memerlukannya," kata Gayo.
Penasihat Khusus DSI, Didi Apriadi, M.Ak yang menjadi tuan rumah kegiatan menyatakan, kehadiran DSI diharapkan mampu berkiprah menjadikan Indonesia lebih baik, stabil dan kondusif. Yakni upaya perbaikan dari sisi penyelesaian masalah hukum atau sengketa.
"Agar persoalan dan sengketa tidak berlarut-larut dan agar lebih bisa menjanjikan kepastian hukum," tegas Didi.
Menurutnya, upaya pengembangan mediator bisa menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi kelembagaan DPD RI. Karena itu, kehadiran anggota DPD RI, Sylviana Murni diharapkan bisa berkolaborasi dalam penyelesaian persoalan-persoalan sengketa di Tanah Air.
Kegiatan ini juga diisi oleh penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DSI dengan IAIN Syeikh Nurjati Cirebon yang diteken oleh Sabela Gayo dan Prof. Dr. H. Sugianto.
Acara itu ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda hari jadi Dewan Sengketa Indonesia yang pertama oleh Didi Apriadi. (*)