Erick Thohir Sebut BUMN Bisa Bernasib Seperti Dinosaurus, Apa Maksudnya?
SM News, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut keberadaan BUMN bisa menjadi seperti sejarah dinosaurus. Perubahan cepat era disrupsi menjadi salah satu faktor yang harus dijawab dan siap dihadapi oleh BUMN.
Apa maksud BUMN bisa seperti dinosaurus versi Erick tersebut?
Menurut Menteri Erick Thohir, BUMN dituntut melakukan inovasi dan pengembangan teknologi. Maka dari itu sangat penting melakukan transformasi bisnis. Transformasi
"Disrupsi tak hanya kehidupan kita, tapi digitalisasi robotic dan globalisation, tapi juga green economy, yang memastikan ini yang terbesar, kalau tak antisipasi tentu sebagai negara dan BUMN korporasinya juga kita akan jadi dinosaurus," ujar Erick dalam dalam gelaran Indonesia Human Capital Summit 2021, Selasa (16/11/2021).
Erick mencontohkan perubahan besar-besaran yang terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana proses transformasi direspons dengan baik oleh perusahaan, khususnya menyesuaikan model bisnisnya dengan tuntutan zaman saat ini.
Meski demikian, Erick tak menampik jika disrupsi memberikan dampak positif dan negatif. Erick menyebut, teknologi mengubah tatanan bisnis secara cepat dan menyeluruh. Pada skala ekstrim, disrupsi justru menghilangkan pekerjaan yang digantikan dengan teknologi.
"Ada banyak perubahan job. Pasti ada juga new jobs, pasti disrupsi itu ada positif dan ada negatif," katanya.
Erick Thohir melontarkan pertanyaan mampukah Indonesia menghadapi perubahan tatanan akibat distribusi digitalisasi tersebut. Sementara, masyarakat Indonesia menyadari bahwa industri 4.0 akan benar-benar terjadi.
Untuk perusahaan BUMN, Erick mengakui, belum semua perseroan mampu dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Meskipun dia tidak menapikan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan.
Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal. Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN. Erick menegaskan, komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. (*)