Laba Melorot 36 Persen, BUMN PT Wika Tak Bagi Deviden
SabangMerauke News, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memastikan tidak akan membagikan dividen tahun buku 2021. Perseroan mengumumkan akan menggunakan laba bersih sebesar Rp117,66 miliar untuk dua hal utama.
Menurut laporan di Keterbukaan Informasi BEI, WIKA akan menggunakan Rp63 miliar dari jumlah tersebut untuk membayar imbal hasil atau yield atas penerbitan surat berharga perpetual I WIKA tahun 2018, yang dilakukan secara kuartalan sampai opsi tebus direalisasikan.
Selain bayar yield surat berharga, WIKA menetapkan Rp54,66 miliar dari laba bersih sebagai dana cadangan lainnya. Keputusan ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) WIKA dikutip, Minggu (17/4/2022).
Keputusan untuk tidak ada pembagian dividen juga termasuk di dalam hasil RUPST yang digelar pada 12 April 2022.
Sebagai catatan, laba bersih BUMN konstruksi pelat merah ini menyusut -36,65 persen dari tahun 2020 sebesar Rp185,76 miliar.
Kendati pendapatan bersih WIKA tumbuh 7,70 persen menjadi Rp17,80 triliun dari Rp16,53 triliun, beban pokok pendapatan WIKA bertambah menjadi Rp16,11 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp15,01 triliun. Sementara penghasilan lain-lain terpangkas menjadi Rp1,27 triliun dari tahun 2020 sebanyak Rp3,2 triliun.
Beban rugi entitas asosiasi membengkak menjadi Rp28,88 miliar dibandingkan beban rugi tahun 2020 sebesar Rp3,45 miliar, sementara laba entitas ventura bersama tumbuh menjadi Rp672,37 miliar dari Rp472,17 miliar.
Akhir tahun 2021, laba saham dasar Perseroan turun menjadi Rp13,12 dari Rp20,71.
Sementara jumlah aset Perseroan tumbuh tipis menjadi Rp69,38 triliun dari Rp68,10 triliun. Liabilitas bertambah menjadi Rp51,95 triliun dari Rp51,45 triliun, sementara jumlah ekuitas tumbuh menjadi Rp17,43 triliun. (*)