Aktivis Mahasiswa Tak Tinggalkan Kuliah
SabangMerauke News, Pekanbaru - Bagi Raditya Yunizar, kehidupan seorang mahasiswa dengan organisasi tidak bisa dipisahkan. Keduanya ibarat sisi mata logam, saling melengkapi dan memperkuat.
Kampus sebagai kawah candradimuka peradaban, tidak saja soal urusan belajar di ruang kuliah. Mahasiswa ada baiknya mengimbangi dengan mengikuti organisasi untuk proses perkembangan diri.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Riau ini mengatakan bahwa organisasi tidak menghalanginya untuk berproses dalam dunia pendidikannya. Kendati demikian, menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi adalah menjadi prioritas utama.
"Tujuan awal melanjutkan pendidikan di kampus adalah kuliah. Maka kuliah tetap menjadi yang utama," kata Raditya kepada SabangMerauke News, Sabtu (16/4/2022).
Ia memandang bahwa organisasi banyak memberikan manfaat. Banyak hal yang merubah dirinya setelah mengikuti organisasi. Di antaranya meningkatkan kemampuan public speaking, memperluas relasi dan jejaring, skill kepemimpinan.
"Dan juga belajar bagaimana menyelesaikan masalah dalam keadaan tertekan," kata Komisi I Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum Unri ini.
Selain beroganisasi, ia juga tetap menjalankan rutinitasnya sebagai mahasiswa. Skripsi dan tugas akhirnya terus berjalan dengan lancar.
Intinya, kata Raditya, ketika ingin berkecimpung di dunia organisasi, maka harus bisa mengelola waktu. Bagaimana kita bisa kuliah dengan semangat, namun agenda organisasi dapat terjalankan.
Komisi I Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum bertugas melakukan pengawasan ke Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta juga memiliki tugas dalam membuat peraturan (legislasi) lembaga kemahasiswaan.
Ia berpesan kepada segenap kaum intelektual mahasiswa, harus mampu bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi pilihan.
"Tanggung jawab akan bernilai, apabila semua dilakukan dengan baik tanpa mengabaikan yang lain. Aktivis mahasiswa tak jadi alasan tinggalkan kuliah. Semua harus seimbang," pesan Raditya. (cr1)