Wakil Presiden Ini Dipecat Gara-gara Liburan Mewah Bareng Istri

Presiden Iran Masoud Pezeshkian memberhentikan Wakil Presiden Bidang Urusan Parlemen, Shahram Dabiri Oskuei pada Sabtu (5/4/2025). Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Presiden Iran Masoud Pezeshkian memberhentikan Wakil Presiden Bidang Urusan Parlemen, Shahram Dabiri Oskuei pada Sabtu (5/4/2025).
Shahram Dabiri dipecat lantaran melakukan perjalanan mewah bersama istrinya ke Antartika di tengah kondisi ekonomi negara sedang sulit.
Dilansir dari media (5/4/2025), perjalanan mahal itu menyulut kritik publik karena kondisi Iran saat ini sedang berjuang melawan hiperinflasi dan krisis ekonomi yang parah.
Shahram Dabiri bersama istrinya terlihat berpose di dekat kapal pesiar mewah Plancius.
Kapal asal Belanda tersebut telah menawarkan perjalanan Antartika sejak 2009 dan mencantumkan perjalanan 8 hari dengan biaya 3.885 euro atau lebih dari Rp 72 juta per orang.
Lantas, siapakah sosok Shahram Dabiri?
Profil Shahram Dabiri
Sebelum menjadi wakil presiden, Dabiri merupakan seorang dokter dan orang dekat Masoud Pezeshkian.
Ia ditunjuk menjadi Wakil Presiden Bidang Urusan Parlemen pada Agustus 2024.
Tak hanya itu, Dabiri juga merupakan seorang administrator sepak bola dan mantan ketua dewan kota Tabriz, Diberitakan The Telegraph (5/4/2025) pengangkatannya sebagai Wakil Presiden Bidang Urusan Parlemen juga telah memicu kontroversi di Iran.
Pasalnya, ia telah dipenjara atas tuduhan korupsi selama masa jabatannya sebagai kepala dewan lokal di Tabriz barat laut.
Sebagai Wakil Presiden Iran, Dabiri berpenghasilan kurang dari 7.000 euro (Rp 127 juta) per tahun.
Karena itu, timbul pertanyaan tentang bagaimana Dabiri mampu membiayai perjalanan semahal itu.
Perjalanan ke Antartika memakai uang pribadi
Sejauh ini, Dabiri belum merespon atas pemecatannya dan belum mengonfirmasi apakah ia sendiri yang membayar biaya perjalanan tersebut.
Namun, salah satu sumber yang dekat dengan Dabiri mengatakan, perjalanan tersebut memakai uang pribadi.
“Kami telah mengenal Dabiri selama bertahun-tahun, dan dia selalu melakukan perjalanan ke luar negeri dengan biaya sendiri, sama sekali tidak terkait dengan jabatan atau statusnya,” jelas dia.
Namun, di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk, perjalanan mewah sekalipun memakai uang pribadi tidak dapat dibenarkan.
"Dalam konteks di mana tekanan ekonomi terhadap penduduk tetap tinggi, perjalanan rekreasi mahal yang dilakukan pejabat, bahkan jika dibayar dari kantong mereka sendiri, tidak dapat dipertahankan atau dibenarkan," tulis Pezeshkian dalam surat yang diterbitkan oleh kantor berita negara IRNA.(R-03)