Kapal BBM Pertamina Tak Bisa Merapat ke Dermaga, Provinsi Ini Dinyatakan Darurat Level I

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Pulau Baai pada Sabtu (29/3/2025). Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Pulau Baai pada Sabtu (29/3/2025).
Kunjungan ini dilakukan setelah Pertamina mengumumkan status darurat level I di pelabuhan tersebut akibat kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) gagal merapat di dermaga karena pendangkalan alur.
Sejak Sabtu (28/3/2025), keadaan darurat level satu telah diberlakukan. Menanggapi situasi ini, Helmi meminta masyarakat tidak panik, mengingat pemerintah sedang mengupayakan langkah-langkah penanganan yang diperlukan.
"Tadi kami rapat dengan Pelindo dan Pertamina telah menandatangani keadaan darurat, maka hari ini kami akan mengambil tindakan agar tidak terjadi kelangkaan BBM," ujar Helmi dalam keterangan tertulisnya.
Helmi menambahkan bahwa pihaknya akan membentuk tim tanggap darurat dan menugaskan fungsi-fungsi terkait untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan selama berlangsungnya musibah.
Ini termasuk menyiapkan alternatif proses penyandaran dan unloading kargo kapal tanker secara aman.
"Dalam menghadapi musibah ini, Executive GM Regional Pertamina Sumbagsel telah menginstruksikan seluruh tim tanggap darurat dan tim PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel untuk tetap mengutamakan faktor keselamatan, serta berkoordinasi, baik di internal perusahaan maupun dengan stakeholder eksternal, dalam mengambil langkah-langkah efektif untuk meminimalisasi adanya kelangkaan BBM," ujar Helmi.
Gubernur juga mengimbau masyarakat Provinsi Bengkulu tidak membeli BBM secara berlebihan, yang dapat menimbulkan kepanikan.
"Kita telah mengambil langkah agar tidak terjadi kelangkaan BBM," tutup Helmi.
Sebelumnya, pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai juga menyebabkan layanan transportasi menuju Pulau Enggano terhenti.
Kapal Ferry Pulo Telo yang biasa melayani warga Enggano tidak dapat keluar dari kolam pelabuhan akibat sedimentasi pasir yang parah, sehingga ratusan pemudik menuju Pulau Enggano terpaksa batal diberangkatkan.
Helmi telah mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan untuk meminta penanganan cepat terhadap kondisi kritis alur pelabuhan.
Ia meminta agar Menteri Perhubungan menugaskan PT Pelindo untuk mempercepat pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai.(R-04)