Kasat Reskrim Hilang Saat Jalankan Tugas, Keluarga Cium Kejanggalan, Ada Permintaan Uang Operasional

Tiga bulan berlalu, Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, belum ditemukan keberadaannya. Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tiga bulan berlalu, Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, belum ditemukan keberadaannya.
Sebelumnya, Iptu Tomi dilaporkan hilang setelah tergelincir di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, saat mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Rabu 18 Desember 2024.
Kasus ini kembali mencuat setelah keluarga Iptu Tomi mengungkap ada kejanggalan dalam pengejaran KKB itu.
Ria Tarigan, istri Iptu Tomi, mengungkap bahwa suaminya sempat minta uang Rp 30 juta untuk biaya operasional pengejaran KKB di Teluk Bintuni.
Menurut Ria, suaminya itu tergesa-gesa mempersiapkan operasi pengejaran KKB itu karena didesak oleh Kapolres Teluk Bintuni.
"Mami, nanti kirim uang transport, eh, Rp 30 juta," kata Ria menirukan perkataan Iptu Tomi.
"Terus saya protes, 'Kan, uang transport apalagi?' Lalu dia bilang, 'Iya, habis ini didesak-desak tapi tidak kasih modal," ujar Ria lagi.
Ria menyampaikan itu dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi III Habiburokhman dan menghadirkan Ria Tarigan selaku istri Tomi Marbun dan juga Kapolda yang didampingi Kapolres Bintuni, AKBP Choirudin Wahid, pada Senin, (17/3/2025).
Menurutnya, Iptu Tomi mempersiapkan personel untuk operasi pengejaran KKB mulai 11 Desember. Dia minta uang untuk operasional pada 15 Desember.
Uang operasional atau uang transport itu, menurut Ria, untuk menyewa mobil double gardan yang akan digunakan untuk operasi.
"Uang transport untuk menyewa Hilux (mobil double gardan) untuk menjalankan operasi. Di situ saya protes, kenapa pakai uang pribadi," ujarnya.
Setelah itu, Ria Tarigan, Iptu Tomi dan keluarga berdoa untuk mengiringi keberangkatan Iptu Tomi.
Saat itu, Iptu Tomi sempat menitikkan air mata.
"Saat kami berdoa, suami saya menangis. Suami saya sering keluar masuk hutan. Saat itu saya tanya, 'Papi takut? Kalau takut, tidak usah pergi.' Namun dia tersenyum dan ketawa. Setelah itu, dia pamit bersama keluarga pergi ke rumahnya Pak Roland (Kantor Resmob Polres Teluk Bintuni) sebagai titik kumpul di sana," kata Ria Tarigan.
Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir yang didampingi Kapolres Bintuni AKBP Choirudin Wahid menyebutkan bahwa pihak kepolisian di Tanah Papua sedang menghadapi tantangan menyelesaikan masalah konflik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Khusus di wilayah Papua Barat, wilayah aktif ada di wilayah Polres Teluk Bintuni, Distrik Moskona Yan, kemudian berada pada wilayah operasi penegakan hukum. Sedangkan di wilayah Papua Barat Daya sebelumnya masuk wilayah hukum Polda Papua Barat, yaitu berada di kawasan Aifat Selatan (Maybrat)," kata Kapolda Irjen Pol Johnny Eddizon Isir mengawali tanggapan.
Menurutnya, kondisi geografis di Distrik Moskona Barat atau lokasi Kali Rawara, tempat Iptu Tomi tergelincir dan hilang merupakan medan yang berat.
Pihaknya sudah melakukan pencarian dengan longboat dan helikopter. Sampai pada 30 Desember 2024, pencarian dihentikan.(R-03)