1,7 Juta Metrik Ton Minyak Kotor Sawit Diselundupkan, TNI AL Tangkap Kapal Ever Carrier di Perairan Bengkalis
SabangMerauke News, Dumai - Patroli laut KRI Sigurot 864 di Selat Malaka menggagalkan pengiriman 1.799.495 metrik ton palm acid oil atau PAO ke Malaysia diduga non prosedural dari dalam kapal tongkang Ever Carrier dan kapal tugboat Ever Sunrise di Perairan Utara Bengkalis pada Minggu (10/4/2022).
Panglima Komando Armada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Arsad Abdullah mengatakan, pengangkutan PAO atau minyak kotor hasil sampingan dari proses penyulingan minyak kelapa sawit ini diduga tidak prosedur, karena tidak memiliki dokumen kepabeanan dan perizinan ekspor barang.
"Tug boat penarik tongkang bermuatan jutaan ton palm acid oil ini kita curigai menyelundupkan bahan bakar minyak keluar negeri. Saat diperiksa ada sejumlah dokumen tidak bisa diperlihatkan nakhoda, seperti izin kepabeanan dan keagenan kapal asing," kata Laksda Arsad di Dermaga Lanal Dumai Kelurahan Bangsal Aceh, Senin (11/4/2022).
Dijelaskan, patroli KRI Sigurot melakukan pengejaran dan pengintaian di perairan usai menerima info awal. Kapal dihentikan lalu diperiksa dan diketahui dua kapal ini diawaki 10 orang. Terdiri 6 warga Indonesia dan 4 warga asing asal Malaysia dan India tanpa dilengkapi dokumen dan beberapa sudah kadaluarsa.
Sejumlah dokumen tidak ada di antaranya, nota pelayanan ekspor, dokumen pemberitahuan ekspor barang dan ijin bongkar muat barang khusus/ berbahaya. Sementara surat persetujuan keagenan kapal asing dan sertifikat anti-fouling Internasional telah kadaluarsa.
Akibatnya, diduga melanggar pasal 11 ayat (4) jo pasal 59 ayat (2), pasal 44 jo pasal 219 ayat (3), pasal 134 jo 219 ayat (3) undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
"Selanjutnya kapal dan seluruh awak dikawal menuju Dumai untuk diserahkan kepada Lanal Dumai guna proses penyelidikan lanjutan," sebut Arsad.
TNI AL lanjutnya, di bawah kepemimpinan Laksamana TNI Yudo Margono berkomitmen dan serius dalam penegakan dan kedaulatan di laut guna mencegah, menjaga dan menindak segala bentuk kegiatan ilegal di laut.
Sebab, belakangan ini Indonesia dihadapkan persoalan kelangkaan minyak goreng dan tinggi harga bahan pokok. Salah satu diduga karena penyelundupan barang keluar negeri dan ini menjadi perhatian serius pemerintah termasuk TNI AL.
"Kita harap ke depan tidak terjadi lagi penyelundupan bahan pokok dan TNI AL akan selalu menjaga kedaulatan di laut," harap Laksda Arsad didampingi Komandan Gugus Keamanan Laut Armada I, Laksamana Pertama TNI Haris Bima Bayuseto, Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Himawan dan Komandan KRI Sigurot-864 Mayor Laut (P) Richard M Pardede. (*)