Bawaslu Kepulauan Meranti Gelar "Ngabuburit Evaluasi" Refleksi Pengawasan Pilkada 2024

Dalam suasana Ramadan, Bawaslu Kepulauan Meranti menggelar kegiatan "Ngabuburit Evaluasi Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024", Jumat (14/3/2025). Foto: SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dalam suasana Ramadan, Bawaslu Kepulauan Meranti menggelar kegiatan "Ngabuburit Evaluasi Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024", Jumat (14/3/2025). Acara yang berlangsung di Ballroom Grand Meranti Hotel ini menjadi ajang refleksi atas proses pengawasan Pilkada serentak, sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber yang memberikan materi evaluasi terkait pengawasan pemilu, baik dari aspek hukum, penyelesaian sengketa, maupun peran serta masyarakat dalam menjaga demokrasi yang jujur dan adil.
Hadir dalam acara ini, Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal, yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Diklat, dan Datin, didampingi oleh Rio Andika, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas, serta Muhamad Hafit, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa.
Turut hadir Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, serta perwakilan dari TNI, Polri, KPU, anggota DPRD, pimpinan partai politik, pimpinan organisasi, serta stakeholders lainnya yang turut berperan dalam menyukseskan pemilu.
Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal, menyampaikan bahwa evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pengawasan Pilkada 2024.
"Dengan adanya evaluasi ini, kita bisa melihat apa saja yang perlu diperbaiki dalam pengawasan pemilu ke depan, sehingga dapat menciptakan proses demokrasi yang lebih baik, adil, dan transparan," ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat sinergi antar-lembaga dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif dalam menjaga integritas pemilu.
Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai masukan dan saran dari peserta yang hadir, guna memperbaiki mekanisme pengawasan dan pencegahan pelanggaran pemilu di masa mendatang.
Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal, menegaskan bahwa kegiatan Ngabuburit Evaluasi Pengawasan Pilkada 2024 menjadi penutup dalam rangka evaluasi pengawasan pelaksanaan Pilkada di Kepulauan Meranti. Kegiatan ini sengaja digelar pada bulan Ramadan, sekaligus sebagai momen menunggu pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk kemudian berbuka puasa bersama.
Menurut Syamsurizal, evaluasi ini menjadi bahan refleksi guna memperbaiki pelaksanaan pemilu di masa mendatang. Apa yang sudah berjalan baik akan dipertahankan, sementara kekurangan yang ditemukan akan menjadi fokus perbaikan.
"Kami menyadari bahwa kerja ini bukan hanya tugas penyelenggara pemilu, bukan hanya tugas kami sebagai pengawas dan KPU, tetapi juga kerja bersama dengan stakeholder lainnya," ujar Syamsurizal.
Ia juga mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga integritas Pilkada 2024. Hingga tahapan akhir, tidak ada pelanggaran netralitas ASN, TNI, dan Polri, serta tidak ada sengketa Pilkada yang sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sejak awal tahapan, kita sudah melaksanakan deklarasi netralitas bersama ASN, TNI, dan Polri, bertekad menciptakan Pilkada tanpa intervensi. Dan terbukti, tidak ada satu pun pelanggaran netralitas ASN serta tidak ada sengketa Pilkada di MK. Ini sebuah pencapaian luar biasa," tukasnya.
Keberhasilan Pilkada Kepulauan Meranti 2024 tanpa adanya sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi bukti kerja keras bersama seluruh pihak dalam menciptakan pemilu yang transparan, adil, dan demokratis. Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal, menegaskan bahwa tidak adanya gugatan di MK menunjukkan bahwa pasangan calon yang kalah tidak menemukan celah pelanggaran yang dapat dijadikan dasar untuk menggugat hasil pemilihan.
"Alhamdulillah, Kepulauan Meranti menjadi salah satu daerah yang tidak memiliki permohonan sengketa di MK, dari total 280 permohonan yang masuk. Bayangkan jika ada gugatan, kita pasti akan kelimpungan mencari anggarannya, apalagi dengan kondisi keuangan daerah yang sedang mengalami efisiensi. Bahkan, di beberapa daerah lain ada yang menyatakan tidak sanggup melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU)," ujar Syamsurizal.
Ia menambahkan bahwa dengan tidak adanya sengketa, Bupati dan Wakil Bupati terpilih bisa dilantik sesuai jadwal yang telah ditentukan, tanpa adanya hambatan hukum yang dapat memperlambat jalannya pemerintahan baru.
Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen semua pihak, termasuk Bawaslu, KPU, aparat keamanan, ASN, TNI-Polri, serta seluruh masyarakat Meranti yang telah berperan aktif dalam menjaga kondusivitas Pilkada 2024.
Dengan demikian, Kepulauan Meranti berhasil membuktikan bahwa pemilihan yang jujur dan adil dapat diwujudkan tanpa adanya sengketa, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam pelaksanaan Pilkada yang damai dan berkualitas.
Lebih lanjut Bawaslu Kepulauan Meranti itu menegaskan bahwa meskipun dalam Pilkada 2024 sempat terjadi gesekan antar kontestan, hal itu merupakan dinamika yang wajar dalam sebuah kompetisi politik. Namun, berkat kolaborasi yang baik antara penyelenggara pemilu, aparat keamanan, dan peserta Pilkada, Meranti tetap berhasil menggelar pesta demokrasi yang damai dan kondusif.
"Sebagai sebuah kompetisi, tentu ada ketegangan, bahkan mungkin ada yang sempat saling lapor. Namun, kami lebih mengutamakan langkah-langkah preventif dan mediasi. Jika ada potensi pelanggaran yang tidak terlalu signifikan, kami berikan pemahaman dan advokasi agar tidak langsung masuk ke ranah penindakan. Dengan pendekatan ini, kami berhasil meredam konflik yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)," ungkap Syamsurizal.
Pendekatan persuasif yang dilakukan Bawaslu ini sejalan dengan prinsip bahwa pencegahan lebih utama daripada penindakan. Dengan memberikan edukasi kepada para kontestan, mereka lebih memahami aturan main Pilkada dan dapat menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.
Keberhasilan Pilkada Meranti tanpa sengketa menjadi bukti bahwa strategi pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu efektif dalam menjaga stabilitas politik dan sosial. Dengan demikian, Pilkada 2024 di Kepulauan Meranti tidak hanya berjalan demokratis, tetapi juga menjadi contoh bagaimana pesta demokrasi bisa berlangsung dengan damai dan tanpa konflik yang berlarut-larut.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, mengapresiasi jalannya Pemilu serentak 2024 yang berlangsung damai di wilayahnya. Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya karena dirinya dan pasangannya memenangkan kontestasi, tetapi karena prosesnya benar-benar berjalan dengan baik, jujur, dan adil.
"Alhamdulillah, kami akui Pilkada di Kepulauan Meranti berjalan dengan sangat baik. Ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana prosesnya bisa berlangsung tanpa ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Bisa dibayangkan jika harus menghadapi sengketa seperti yang terjadi di daerah tetangga, tentu APBD akan terkuras untuk pelaksanaan pemilihan ulang. Selain itu, atmosfer politik juga bisa menjadi kacau, dan ini adalah hal yang paling dihindari oleh semua pihak," ujar Muzamil.
Ia juga menegaskan bahwa tanpa adanya perselisihan hasil pemilu, maka energi pemerintah dan masyarakat bisa lebih difokuskan untuk melanjutkan pembangunan daerah.
"Jika Pilkada berjalan lancar dan tidak berujung pada perselisihan di MK, ini adalah pertanda baik bagi kita semua. Artinya, kita bisa segera melangkah ke depan dan bekerja membangun Kepulauan Meranti tanpa terganggu oleh konflik politik yang berkepanjangan. Ini menjadi titik awal yang baik untuk memastikan visi pembangunan dapat diwujudkan dengan lebih optimal," tambahnya.
Keberhasilan Pilkada damai di Kepulauan Meranti menunjukkan bahwa proses demokrasi di daerah ini semakin matang dan partisipatif. Harapannya, kondisi ini bisa terus dijaga untuk mendukung stabilitas politik dan percepatan pembangunan daerah.
Muzamil Baharudin juga menegaskan bahwa pasca-Pilkada, saatnya semua pihak bersatu untuk membangun daerah. Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan para kontestan yang turut serta dalam Pilkada sebelumnya untuk membahas arah pembangunan Kepulauan Meranti ke depan.
"Saya ingin sampaikan bahwa saya sudah bertelepon, duduk bersama, dan ngopi dengan para calon lain. Kami sudah berbicara tentang bagaimana masa depan Kabupaten Kepulauan Meranti, bagaimana nasib masyarakat, ekonomi, serta pembangunan ke depannya. Jika kami sebagai kontestan sudah berdamai dan bersama-sama, maka seharusnya tim di bawah juga bisa meniru hal yang sama. Kalau calonnya sudah baik-baik saja, mengapa tim masih belum saling menyapa?" ujarnya.
Muzamil juga mengingatkan bahwa tujuan utama Pilkada adalah untuk memilih pemimpin guna membangun negeri, bukan untuk menciptakan permusuhan atau memperpanjang perselisihan.
"Pilkada bukan ajang mencari musuh, melainkan momentum menentukan pemimpin yang akan membawa perubahan bagi daerah kita. Saat ini, keadaan Meranti tidak sedang baik-baik saja, baik dari segi pemerintahan, ekonomi, maupun pembangunan. Oleh karena itu, kita butuh kekompakan dan kolaborasi agar bisa bersama-sama menata masa depan Meranti yang lebih baik," katanya.
Dengan ajakan ini, Muzamil berharap semua pihak bisa kembali bersatu dan bahu-membahu demi kemajuan Kepulauan Meranti. Sebab, membangun daerah tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan sinergi dari semua elemen masyarakat.
Terakhir Muzamil menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam suksesnya pelaksanaan Pilkada, terutama KPU, Bawaslu, Forkopimda, serta berbagai leading sektor yang terlibat dalam proses demokrasi tersebut.
"Walaupun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi karena ini momen evaluasi, saya ingin mengucapkan terima kasih lagi. Apa yang telah kita lalui bersama menjadi tolak ukur bagi pelaksanaan Pilkada berikutnya," ujarnya.
Muzamil juga berharap bahwa momentum Ramadan bisa menjadi waktu yang tepat untuk menutup lembaran kompetisi politik dan kembali bersatu sebagai masyarakat Meranti.
"Mudah-mudahan, saat kita menyambut Idul Fitri, semua persoalan Pilkada dan kontestasi politik sudah kita lupakan. Mari kita bersama-sama melangkah menuju Meranti yang unggul, agamis, dan sejahtera," pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk fokus membangun daerah dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warga Kepulauan Meranti. (R-01)