Brigadir AK Diduga Bunuh Anak Sendiri, Polisi Kumpulkan Barang Bukti
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto. Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penyidik Polda Jawa Tengah tengah mengumpulkan barang bukti berupa rekaman CCTV dari Rumah Sakit dan Pasar Peterongan Semarang untuk mendalami kasus yang melibatkan Brigadir AK.
Brigadir AK diduga sengaja membunuh anaknya yang baru berusia 2 bulan saat ditinggal ibunya berbelanja di pasar.
Kasus yang menyeret anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Tengah ini telah naik ke tahap penyidikan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menegaskan bahwa rekaman CCTV merupakan barang bukti penting untuk proses penyidikan.
"CCTV kita berusaha dapatkan," kata Artanto saat ditemui di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025).
Penyidik akan berusaha memperoleh rekaman CCTV dari lokasi yang berbeda, yaitu Pasar Peterongan Semarang dan Rumah Sakit Roemani Semarang.
"Sedang diupayakan semua yang kaitannya dengan peristiwa, rumah sakit, pasar,” ungkapnya.
Kasus ini juga menjadi perhatian khusus Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo.
Ia memastikan bahwa penyidik Ditreskrimum Polda Jateng akan bekerja secara profesional dan transparan.
“Sudah jadi atensi kasus ini. Penyidik tentunya profesional. Kita upayakan semuanya semaksimal mungkin,” ucapnya.
Terkait hasil ekshumasi atau pembongkaran makam bayi tersebut, Artanto enggan memberikan komentar mengenai adanya tanda penganiayaan.
Ia hanya menyatakan bahwa hasil forensik masih dalam proses pendalaman oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah. “Ekshumasi nanti kita sampaikan tersendiri, karena itu bahan penyidikan,” ucapnya.
Untuk diketahui, ekshumasi dilakukan pada Kamis (6/3/2025) oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah dan dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Kombes Pol Dwi Subagio.
Proses ini bertujuan untuk mendapatkan bukti forensik yang dapat memperjelas kasus tersebut.
Kasus ini bermula pada Minggu (2/3/2025) ketika ibu korban, DJ, menitipkan bayinya kepada Brigadir AK di dalam mobil saat pergi berbelanja.
Namun, saat kembali, DJ menemukan anaknya dalam kondisi yang tidak wajar.
Panik, ia segera membawa bayinya ke rumah sakit, tetapi nyawa sang bayi tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Merasa ada kejanggalan dalam kematian anaknya, DJ melaporkan Brigadir AK ke Polda Jawa Tengah pada 5 Maret 2025.
Saat ini, penyidik dari Polda Jawa Tengah telah menaikkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.(R-04)