Banjir Parah di Pelalawan, 24 Sekolah Terpaksa Diliburkan
Banjir juga merendam puluhan bangunan sekolah di Pelalawan yang tersebar di 5 kecamatan yakni Pangkalan Kerinci, Langgam, Pelalawan, dan Ukui. Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau tidak hanya merendam rumah masyarakat maupun Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras hingga Senin (10/3/2025).
Banjir juga merendam puluhan bangunan sekolah di Pelalawan yang tersebar di 5 kecamatan yakni Pangkalan Kerinci, Langgam, Pelalawan, dan Ukui.
Alhasil siswa-siswi diliburkan lantaran air merendam lingkungan sekolah hingga masuk ke dalam ruang kelas.
"Sekolah-sekolah di bantaran Sungai Kampar sudah diliburkan karena terdampak banjir. Jadi aktifitas belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan," tutur Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan, Leo Nardo kepada media, Senin (10/3/2025).
Berdasarkan pendataan dari Disdikbud Pelalawan, total ada 24 sekolah yang diliburkan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Di antaranya SDN 004 Muaro Sako Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam. Kemudian SMPN 1 Ukui Kecamatan Ukui diliburkan lantaran akses jalan ke sekolah terendam banjir.
Selanjutnya di Kecamatan Pangkalan Kerinci ada 4 sekolah yaitu TK dan SDN 001 Desa Rantau Baru serta TK dan SDN 002 Desa Kuala Terusan.
Ada satu sekolah di Kecamatan Teluk Meranti yakni SDN 011 Desa Kuala Panduk.
"Yang paling banyak di Kecamatan Pelalawan, karena lokasi sekolah berdekatan dengan sungai. Ada 17 sekolah di beberapa desa yang terdampak dan diliburkan," tambah Leo Nardo.
Ia merincikan, ada 2 SD dan 1 TK di desa Sering. Di Kelurahan Pelalawan 1 TK, 2 SD, dan 2 SMP terdampak banjir.
Kemudian 2 sekolah di Desa Rangsang, 3 sekolah di Desa Sungai Ara, 2 sekolah di Desa Tolam, dan 2 sekolah di Desa Pekan Tua.
Disdikbud Pelalawan, lanjut Leo Nardo, telah memberikan pola pembelajaran bagi sekolah yang dikepung banjir.
Kepsek dan guru diimbau untuk menjalankan aktivitas belajar mengajar dengan sistem daring.
Hal ini dapat dilakukan bagi daerah yang memiliki jaringan internet yang kuat serta pelayanan listrik yang tak terganggu oleh banjir.
"Untuk daerah yang internet tak lancar dan listriknya padam, silahkan memberikan tugas bagi siswa sesuai perkembangan pelajaran," ujar Leo Nardo.
Ketua PGRI Pelalawan ini mengingatkan para Kepsek dan guru untuk menyesuaikan kurikulum belajar, agar siswa tidak ketinggalan pelajaran meskipun di tengah bencana banjir.
Mengingat siswa kelas VI akan menghadapi ujian akhir sekolah, sedangkan murid kelas l sampai V dalam waktu dekat mengikuti ujian semester. (R-04)